REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih kawakan asal Italia Claudio Ranieri terkejut melihat penampilan Juventus di bawah asuhan pelatih Massimiliano Allegri. Menurut dia, penggawa Nyonya Tua berjuang keras tidak hanya dalam meraih hasil, melainkan juga dalam menjaga bentuk penampilan mereka.
Juventus berada dalam krisis yang mendalam setelah kalah dalam dua pertandingan Liga Champions melawan PSG dan Benfica. Kemudian, Bianconeri hanya meraih dua kemenangan, empat imbang, dan satu kekalahan dari Monza di Serie A Liga Italia.
“Apa yang dapat Anda katakan dari luar adalah bahwa para pemain Juve tidak memiliki kegembiraan dalam sepak bola mereka, mereka terlihat ketakutan,” komentar mantan pelatih Juventus, Napoli, Inter, Roma, Chelsea dan Leicester City Ranieri di sebuah acara, dikutip dari Football Italia, Selasa (20/9/2022).
“Sejujurnya aneh melihat salah satu tim Allegri terlihat seperti ini, tetapi selalu sulit untuk menilai dari luar.”
Ada laporan hari ini bahwa petinggi Juventus Pavel Nedved telah mencoba untuk memecat Allegri menyusul kekalahan mengejutkan dari tim promosi Monza, tetapi diblokir oleh Presiden Andrea Agnelli.
Ini bukan pertama kalinya kedua pemimpin klub ini bentrok soal strategi. Nedved, didukung direktur saat itu Fabio Paratici, mendorong pemecatan Allegri demi Maurizio Sarri dan kemudian Andrea Pirlo, tapi Agnelli kemudian membawa juru taktik itu kembali pada musim panas lalu.
Musim lalu, Nyonya Tua finis tanpa satu pun trofi untuk pertama kalinya dalam satu dekade. Mereka kalah di final Piala Super Italia dan Coppa Italia.