REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Timnas Inggris terbukti belum bisa bangkit sejak menelan kekalahan mengejutkan, 0-1, dari Hungaria pada Juni silam. The Three Lions tercatat gagal memetik kemenangan di lima laga terakhir di semua ajang, termasuk saat menyerah, 0-1, dari Italia di lanjutan penyisihan Grup 3 UEFA Nations League A, Sabtu (24/9/2022) dini hari WIB.
Rentetan hasil minor, tiga kekalahan dan dua hasil imbang, akhirnya membuat Harry Kane dan kawan-kawan dipastikan terdegradasi UEFA Nations League B. Inggris terpakar di dasar klasemen sementara Grup 3 lantaran hanya mampu mengoleksi dua poin dari lima laga.
Rekor buruk di lima terakhir itu pun mencuatkan kekhawatiran terhadap performa The Three Lions di putaran final Piala Dunia 2022. Maklum, partai pembuka putaran final Piala Dunia pertama di Timur Tengah itu sudah akan digelar dalam rentang waktu kurang dari dua bulan lagi, tepatnya pada November.
Sorotan terhadap kelanjutan kiprah Gareth Southgate di kursi pelatih The Three Lions pun mulai meningkat. Eks pelatih Middlesbrough itu pun sempat mendapatkan sorakan dan cemoohan dari pendukung Inggris yang hadir di langsung Stadion San Siro, venue laga Inggris kontra Italia.
Namun, Southgate enggan mengubris lebih jauh soal sorakan dan desakan untuk mundur tersebut. Pelatih berusia 52 tahun itu justru menyebut, dirinya masih menjadi orang yang tepat untuk memimpin The Three Lions di Qatar 2022 tersebut. Pergantian pelatih Timnas Inggris dinilai akan terlalu beresiko saat Piala Dunia 2022 tinggal dua bulan lagi.
''Dengan hasil mengecewakan di lima laga terakhir, saya menerima sorakan dan kritikan tersebut. Namun, saya rasa, saya masih menjadi orang yang tepat untuk memimpin tim ini untuk alasan stabilitas. Tidak diragukan lagi,'' ujar Southgate seperti dikutip Sky Sports, Ahad (25/9/2022).
Southgate pun sesumbar, masih bisa membawa The Three Lions menorehkan prestasi di Piala Dunia 2022. Hasil buruk di laga uji coba atau laga sebelum tampil di turnamen besar, ujar Southgate, pernah menimpa Timnas Inggris sebelumnya. Namun, saat tampil di turnamen akbar, termasuk Piala Dunia, Inggris bisa segera bangkit.
''Saat kami menghadapi lawan-lawan yang sulit, kami akan menyadari tantangan besar tersebut. Kini, kami tahu level kami. Kami juga tahu aspek-aspek apa yang harus kami tingkatkan. Kami akan berada dalam kondisi yang lebih baik setelah melewati berbagai laga menghadapi tim-tim besar,'' ujar Southgate.
Sejak ditangani Southgate pada 2016, performa Inggris di turnamen bergengsi sebenarnya tidak terlalu buruk. Di Piala Dunia 2018. Inggris mampu mengakhiri turnamen sebagai tim terbaik keempat. Sementara di Piala Eropa 2020, Southgate mampu mengantarkan Inggris ke partai puncak sebelum akhirnya menyerah di tangan Italia.
Di putaran final Piala Dunia 2022, Inggris bergabung di Grup B bersama Iran, Amerika Serikat, dan Wales. The Three Lions akan memulai kiprah di Qatar 2022 dengan laga menghadapi Iran, 21 November mendatang. Namun, sebelum tampil di Qatar 2022, Inggris masih memiliki satu laga terakhir di jeda internasional kali ini, tepatnya saat menghadapi Jerman, tengah pekan depan.