REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES --Musim panas tahun lalu menjadi yang paling traumatis bagi Lionel Messi. Sebab La Pulga harus meninggalkan Barcelona dengan cara yang tidak semestinya. Bintang Paris Saint-Germain itu meninggalkan Camp Nou dengan terpaksa, karena Barcelona tidak mampu membayar gajinya, meski telah sepakat untuk dikurangi.
Akibatnya, Messi pergi tanpa perpisahan berarti di Catalonia. Pindah rumah dan klub menjadi sesuatu yang lumrah bagi pesepak bola. Namun tidak bagi Messi, yang telah berada di Barcelona sejak usianya 13 tahun. Karena itu, meninggalkan Blaugrana dan berdamai dengan lingkungan baru, membuat Messi mengalami tekanan mental.
Usai membawa Argentina menang 3-0 atas Honduras, Messi mengungkapkan kalau situasi musim panas tahun lalu itu mempengaruhi penampilannya. ''Tahun lalu saya mengalami masa-masa sulit. Saya tidak pernah bisa menyatukan diri. Saya tahu itu akan menjadi seperti itu,'' ucap Messi, dikutip dari Football-espana, Ahad (25/9/2022).
Namun, tujuh kali peraih Ballon d'Or itu menegaskan kalau tahun ini situasinya sudah berbeda. Ia lebih terbiasa dengan klub, permainan, ruang ganti dan teman satu timnya. Perubahan yang dimaksud Messi terlihat jelas dalam penampilannya musim ini. Ia telah mencetak atau memberi assist dalam 14 gol untuk PSG selama 11 pertandingan. ''Sekarang saya merasa baik-baik saja, saya menikmatinya,'' kata Messi.