Selasa 04 Oct 2022 06:20 WIB

Bonekmania Doa Bersama untuk Aremania dan Korban Tragedi Kanjuruhan

Bonekmania mendeklarasikan Aremania sebagai saudara.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Bonekmania membentangkan spanduk raksasa Persebaya.
Foto: Dok @ArekGarisHijau
Bonekmania membentangkan spanduk raksasa Persebaya.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ribuan pendukung Persebaya Surabaya, Bonek Mania menggelar kegiatan seribu lilin dan doa bersama di Tugu Pahlawan, Surabaya, Senin (3/10/2022) malam. Perwakilan Green Nord atau Bonek Tribun Utara, Husain Ghozali mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian dan duka cita Bonek bagi ratusan pendukung Arema FC atau Aremania yang meninggal dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Pria yang akrab disapa Cak Conk itu berharap, tragedi Kanjuruhan menjadi yang terakhir kali di dunia sepak bola Indonesia, bahkan dunia. "Rivalitas hanya 90 menit, lebih dari itu kita sudah bukan lawan, kita kawan, kita saudara. Jangan sampai ada kejadian yang sama terulang kembali, cukup ini yang terakhir," ujarnya.

Baca Juga

Hal senada disampaikan Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwiyono. Ia berharap insiden serupa tak terulang lagi di masa mendatang. "Jangan sampai ada lagi insiden seperti ini, semoga ini yang terakhir, semoga amal ibadah mereka diterima di sisiNya dan keluarga diberikan ketabahan, Amin," ujar Cak Awi.

Sementara itu, Direktur Media Officer Persebaya, Nanang Priyanto menyatakan, pihaknya turut berduka cita atas peristiwa yang terjadi. Ia juga berharap kejadian tersebut tidak terulang lagi. "Malam ini kita berdoa bersama mendoakan agar saudara kita di Malang, Aremania-Aremanita serta aparat polisi yang menjadi korban dalam kerusuhan 1 Oktober 2022," kata dia.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, hingga saat ini jumlah korban meninggal dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang sebanyak 125 orang. Berkurang dari data awal yang menyebutkan ada 127 orang meninggal dalam kerusuhan tersebut. Khofifah menyatakan, berkurangnya data tersebut karena sebelumnya ada data ganda yang tercatat.

"Jadi setelah dihitung ulang, sampai tadi sekitar pukul 18.00 WIB itu ada 125 orang. Jadi kemarin ada data yang ganda," kata Khofifah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement