REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Nugroho Setiawan banyak disebut warganet di tengah tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022). Pengamat dan komentator sepak bola, M Kusnaeni menilai seharusnya peran Nugroho dimaksimalkan, bukan dipecat.
"Dia seharusnya dimaksimalkan perannya," ujar Kusnaeni saat dihubungi Republika, Selasa (4/10/2022).
Ia menambahkann, sepak bola masa depan sebagai industri hiburan. Ada dua aspek yang sangat penting terkait itu yaitu keamanan dan kenyamanan.
Ia meminta keamanan dalam pengertian orang menonton harus dipastikan terjaga keselamatannya. Untuk itulah diberlakukan standar keamanan pertandingan. Kemudian, kenyamanan juga penting karena orang nonton bola untuk kesenangan.
Makanya dibutuhkan juga standarnya, misalnya soal penggunaan single seat, toilet, tempat penjualan makanan, dan sebagainya. "Dua hal itu saling terkait, sama-sama penting. Sayangnya, sumber daya manusia (SDM) kita sangat terbatas untuk profesi tersebut," ujar dia.
Padahal, dia melanjutkan, Indonesia punya banyak stadion di seluruh penjuru Nusantara. Ia menambahkan, Indonesia butuh lebih banyak orang yang paham penerapan standar keamanan dan kenyamanan ini. Tugas federasi memperbanyak SDM yang memenuhi kriteria itu. Tentunya bekerjasama dengan AFC.
"Nugroho berkarir di AFC justru bagus. Itu artinya SDM kita punya kompetensi," ujar dia.
Jadi, tinggal PSSI menyiapkan pengganti dan memperbanyak kursus untuk safety officer. Ia meminta jangan dibiarkan kosong seperti sekarang ini. "Setiap klub mungkin punya, tapi belum tentu memiliki lisensi dan tersertifikasi," kata dia.
Sebelumnya, akun media sosial Instagram undercover.id dalam postingannya mengunggah foto tangkap layar Viona dengan akun @veeola menulis Nugroho Setiawan merupakan satu-satunya orang di Indonesia yang memiliki lisensi FIFA Security Officer. Warganet tersebut juga menjelaskan bahwa Nugroho Setiawan dipecat dari federasi karena alasan ketidaksukaan.
“Dulu Pak Nug juga sering membekali polisi soal SOP keamanan bola. Dan karena alasan ketidaksukaan dipecat oleh federasi,” kata warganet tersebut seperti dilihat Republika, Senin (3/10/2022).