REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Manajer Chelsea Graham Potter mengaku sangat puas dengan hasil yang didapat pasukannya usai mencukur wakil Italia AC Milan dengan skor 3-0 pada lanjutan matchday ketiga Grup E Liga Champions 2022/2023 di Stadion Stamford Bridge, London, Kamis (6/10/2022).
Bahkan, Potter menjelaskan timnya sedikit gugup pada awal babak pertama berjalan sebelum akhirnya Raheem Sterling dan kawan-kawan menemukan ritme permainan terbaik memanfaatkan beberapa kesalahan i Rossoneri.
"Ini malam yang baik bagi kami. Kami harus bermain dengan baik dan terus menunjukkan sikap seperti ini," kata Graham Potter menegaskan dikutip laman resmi UEFA.
Praktis ini menjadi kemenangan pertama Graham Potter sejak menangani the Blues sepeninggalan Thomas Tuchel di level Eropa. Pun, jadi capaian tiga angka perdana Chelsea pada fase grup Liga Champions.
The Blues kini berhak naik ke peringkat dua klasemen dengan koleksi angka empat dari sekali menang, sekali seri dan satu kekalahan. Nilai tersebut sama dengan Milan yang duduk di kursi ketiga.
Lebih lanjut, Potter pun merasa senang dengan hasil yang diperoleh timnya. Ia merasa tim polesannya mampu menampilkan performa yang telah diinstruksikan sebelum laga dimulai.
"Terlepas dari akhir babak pertama, mereka tidak memiliki peluang. Jadi ini adalah kemenangan penting, clean sheet, tiga gol dan kepribadian yang hebat ditunjukkan oleh semua pemain," sambung eks pelatih Brighton and Hove Albion.
Adapun ketiga gol the Blues dicetak oleh Wesley Fofana, Pierre-Emerick Aubameyang dan Reece James. Meski demikian, pelatih berusia 47 tahun mengeklaim Chelsea masih memiliki segudang pekerjaan untuk bisa tetap menjaga konsistensi permainan baik di level domestik pun Eropa.
"Seperti yang sudah saya katakan jalan kita masih panjang. Kami masih membutuhkan proses untuk terus menjadi lebih baik."
Selanjutnya Chelsea akan berhadapan dengan Wolverhampton Wanderers pada lanjutan Liga Primer Inggris sebelum bertamu ke markas Milan di Stadion San siro pada 12 Oktober mendatang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika