Sabtu 15 Oct 2022 07:39 WIB

Rencana Kedatangan FIFA, Erick Thohir: Ini Waktunya Sepakbola Kita Berbenah Total

Erick meminta stakeholder sepakbola nasional cari solusi dan tak saling menyalahkan

Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kanan), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kiri), Menteri BUMN Erick Thohir (ketiga kiri), dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kanan) saat meninjau proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, (13/10/2022). Progres pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung telah mencapai 88,8 persen dan direncanakan beroperasi pada Juli 2023.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kanan), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kiri), Menteri BUMN Erick Thohir (ketiga kiri), dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kanan) saat meninjau proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, (13/10/2022). Progres pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung telah mencapai 88,8 persen dan direncanakan beroperasi pada Juli 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG—Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan kedatangan FIFA ke Indonesia 18 Oktober nanti harus menjadi momen intropeksi memperbaiki iklim sepakbola tanah air.

Sudah waktunya, Erick menambahkan, bangsa Indonesia yang ingin maju jangan lagi membiarkan kebodohan dengan terus mengalami tragedi miris di sepakbola nasional.

"Sesuai surat ke Bapak Presiden Joko Widodo, bahwa FIFA akan datang ke Indonesia, maka kita harus jadikan ini momen perbaikan diri. Jangan membiarkan kebodohan berulang kali kita alami ini terus didiamkan. Ini waktunya berubah," ujar Erick Thohir di Bandung, Jawa Barat, Jumat (14/10/2022).

Oleh karenanya, Erick meminta stakeholder sepakbola nasional, mencari solusi dan tidak saling menyalahkan. Saatnya semua pihak, mulai dari PSSI, pemerintah, suporter, wasit, hingga stasiun televisi yang berkepentingan pada siaran sepakbola nasional memikirkan langkah ke depan.

"Tim investigasi sudah menyampaikan hasil temuan. Memang belum menjadi keputusan final, namun itu akan menjadi masukan. Intinya, sudah bukan eranya lagi saling menyalahkan. Saatnya harus diperbaiki,” tegas Erick Thohir.

Mantan Presiden Inter Milan selama enam tahun ini menambahkan momen perbaikan dan intropeksi diri harus dilakukan secara gotong royong.

"Serupa, ketika saya diserahkan amanah oleh Bapak Presiden untuk bertemu Presiden FIFA, Gianni Ifantino, saya melakukannya bukan untuk menonjolkan diri. Tidak. Saya hanya menjalankan tugas agar sepakbola kita diberi kesempatan berbenah total. Inilah waktunya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement