Ahad 16 Oct 2022 01:20 WIB

Bali United Sosialisasikan Aspek Keselamatan dan Keamanan Stadion kepada Suporter

Bali United tak ingin tragedi Kanjuruhan terulang.

Suporter Bali United (ilustrsi) mendapatkan sosialisasi aspek keselamatan dan keamanan pertandingan sepak bola dari manajemen Bali United.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Suporter Bali United (ilustrsi) mendapatkan sosialisasi aspek keselamatan dan keamanan pertandingan sepak bola dari manajemen Bali United.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen Bali United menyosialisasikan aspek keselamatan dan keamanan dalam pertandingan sepak bola di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, kepada perwakilan suporter Serdadu Tridatu untuk mencegah terulangnya tragedi Kanjuruhan. Pada sosialisasi yang digelar di Bali United Cafe, Bali, Sabtu (15/10/2022), hadir pemilik Bali United Pieter Tanuri, Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan Bali United di Stadion Dipta Ketut Suantika (Rojak), Security Officer (SO) Indra Waisnawa, dan General Coordinator Richie Kurniawan.

Perwakilan suporter Bali United yang hadir, antara lain North Side Boys, Brigaz Bali, Semeton Dewata Tabanan, Semeton 69, Soccer Community, Semeton Tridatu Pemecutan, Fatherless, Semeton Nyem Lalah, dan North Bali Holigan.

Baca Juga

"Kita semua harus melihat kejadian masa lalu ini untuk melihat ke depan. Melalui tragedi Kanjuruhan semua pihak bukan saling menyalahkan tapi bisa belajar," kata Pieter, melalui laman resmi klub, Sabtu.

Perwakilan manajemen Serdadu Tridatu dan panitia pelaksana pertandingan di Stadion Dipta mendengarkan masukan dari beberapa perwakilan suporter yang selama ini mendukung perjalanan Bali United di kancah sepak bola Indonesia.

Hal utama yang menjadi pembahasan adalah mengenai keselamatan dan keamanan di areal Stadion Dipta saat menyelenggarakan pertandingan, sebagai respons atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan awal Oktober 2022.

Meskipun duka ini menjadi luka untuk sepak bola Indonesia, kata dia, ternyata ada makna baik yang diperoleh untuk diterapkan, salah satunya menjadi ajang persatuan suporter yang memiliki rivalitas tinggi dan intropeksi semua pihak yang terlibat dalam sepak bola.

"Dari pihak keamanan, kepolisian, suporter, panitia pelaksana, dan semua aspek dalam pertandingan. Semua saling bersatu dan mendukung. Bisa dilihat dari bersatunya beberapa suporter yang terkenal rivalitasnya," ujarnya.

Menurut Pieter, apa yang sudah selama ini diterapkan di homebase Bali United, akan lebih ditingkatkan lagi demi menjamin kenyamanan para hadirin yang datang untuk menonton pertandingan ke Stadion Dipta.

"Kita bisa introspeksi dari kejadian duka ini untuk menjadi lebih baik untuk sepak bola Indonesia. Manajemen Bali United sendiri tentu akan meningkatkan standar keamanan stadion," katanya.

Lebih lanjut, masukan dari peserta sosialisasi, seperti peningkatan petugas keamanan di stadion hingga evakuasi ketika ada bencana dan kejadian di areal stadion diterima oleh manajemen dan akan menjadi perhatian untuk ditingkatkan.

Sementara itu, Ketua Panpel Stadion Dipta, Ketut Suantika menjelaskan petugas keamanan di stasion sudah menjalani workshop dari operator Liga PT LIB dan security officer AFC.

"Perihal keamanan dari kami panitia sendiri selama ini memakai pakaian adat. Ini adalah budaya dan lebih disegani, hanya kekurangan kami selama ini memang tidak memakai rompi steward. Hal ini akan kami perbaiki," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement