REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Transformasi Sepak Bola Indonesia, yang dibentuk usai tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, akan mendirikan pusat krisis sebagai tempat kerja terpadu. Kebijakan tersebut menjadi salah satu hasil dari rapat perdana gugus tugas tersebut yang digelar di Jakarta, Jumat (21/10/2022).
Peserta yang bergabung secara virtual hanya Kepala Keselamatan dan Keamanan FIFA Serge Dumotier serta Kepala Keselamatan dan Keamanan AFC Brian Johnson. Sisanya, seperti Ketua Umum PSSI, Manajer Proyek FIFA untuk Asia timur dan Regional ASEAN Niko Nhouvannasak serta Chen Jin, perwakilan KONI, Kemenpora, Kemen PUPR, Kemenkes, Kemendagri, PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan Polri hadir secara langsung di lokasi.
Satgas Transformasi Sepak Bola Indonesia bertugas untuk menemukan rumusan tentang tata kelola sepak bola di Indonesia, menyinkronkan peran juga tanggung jawab dari setiap pemangku kepentingan sepak bola (mulai dari PSSI, pemerintah dan kepolisian, sampai klub peserta dan penonton), memperbaiki manajemen infrastruktur, pengamanan & penyelamatan, manajemen kerumunan, manajemen penonton serta edukasi sepak bola.
"Gugus Tugas dibentuk untuk transformasi sepak bola Indonesia seperti yang diinstruksikan oleh Presiden Joko Widodo. PSSI bekerja bersama pemerintah untuk memperbaiki tata kelola sepak bola Indonesia dan memastikan tragedi di Kanjuruhan tidak terjadi lagi," kata Iriawan dikutip dari laman PSSI.
FIFA dan AFC, kata pria yang akrab disapa Iwan Bule, akan membantu dari sisi keselamatan, keamanan dan infrastruktur stadion. Hal itu demi memastikan Indonesia menjadi tempat yang nyaman untuk sepak bola.