REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Persis Solo, Kaesang Pangarep, menyindir sikap Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang menolak rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan. PSSI menolak rekomendasi TGIPF untuk merombak kepengurusan melalui Kongres Luar Biasa (KLB).
"Pak ijin tolong ajarin kami untuk meminta KLB, Maaf, kami anak baru di dunia sepak bola, Apakah kami perlu kirim surat resmi menggunakan kop surat perusahaan ke PSSI," tulis Kaesang lewat cuitan di akun Twitter-nya @kaesangp pada Jumat (21/10/2022).
‘’Tapi apa kami yang cuma 1 voter ini sudah cukup,’’ tambahnya. Hingga Sabtu pagi ini, cuitan Kaesang pangarep mengundang 600 komentar, 6.902 like, dan 2.062 retweet.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Ahmad Riyadh, sebelumnya menyebut desakan mundur pengurus PSSI hanya sebatas rekomendasi. "Desakan mundur kan itu hanya rekomendasi. Usulan. Keputusan ya ada di aturan," kata Ahmad Riyadh di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Kamis (20/10/2022).
Riyadh menjelaskan, KLB merupakan hak anggota PSSI. Jika anggota meminta dilaksanakannya KLB, maka PSSI baru akan menggelarnya.
"Kalau di luar ya, tidak bisa serta merta. Harus melalui statuta yang ada," ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi Wasit PSSI itu. Riyadh mengaku tidak masalah terkait adanya rencana aksi unjuk rasa yang dilakukan suporter di Indonesia untuk mendesak pengurus PSSI mundur.