REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Barcelona harus rela bermain di Liga Europa setelah meraih hasil buruk pada babak penyisihan grup Liga Champions. Hal ini memberi tekanan di Camp Nou, terutama kepada pelatih Xavi Hernandez.
Klub Katalunya menghabiskan 157 juta euro (Rp 2,4 triliun) pada musim panas saat mereka ingin merevolusi skuad mereka dan menempatkan Barcelona kembali ke jajaran elite sepak bola Eropa, baik secara finansial maupun prestasi olahraga. Namun terbuang dari Liga Champions dianggap sebagai kemunduran yang cukup besar. Selain gagal meraih piala, Barcelona juga kehilangan potensi pemasukan dari kompetisi antarklub terelite Eropa tersebut.
Berbicara di CBS Sports setelah pertandingan, Henry menjelaskan bahwa waktu terus berjalan di Katalunya. Namun, ada keistimewaan dalam diri Xavi. Ia menilai Xavi tak akan dipecat dengan cepat meski hasilnya kurang memuaskan.
“Di Barcelona, ​​tidak ada waktu. Itu adalah salah satu hal yang paling rumit. Orang berharap untuk menang sekarang, mereka harus menang setelah investasi musim panas. Hasil evaluasi bisa seperti yang terjadi dengan Steven Gerrard. Mereka menyingkirkannya dengan sangat cepat, mereka tidak membiarkannya bekerja untuk membuat tim. Tetapi karena ini adalah Xavi, tidak apa-apa,” kata Henry, dikutip dari Mirror.
Selain itu, menurut Henry, Xavi tak bisa disalahkan sepenuhnya atas hasil tersebut. Sebab di La Liga, Barcelona nyaris sempurna sebelum dibekap Real Madrid pada duel El Clasico. Blaugrana kini berada di urutan kedua klasemen.
"Kita semua tahu [Robert] Lewandowski seharusnya mencetak gol di Bayern tetapi bukan salahnya [Xavi] bahwa Lewandowski melewatkan tiga peluang. Bukan salahnya juga jika mereka (wasit) tidak memberikan penalti kepada [pelanggaran Denzel] Dumfries. Barca telah berjudi di Liga Champions dan mereka membutuhkan uang itu karena apa yang mereka lakukan pada musim panas," kata dia.
Xavi yang berstatus legenda klub sekaligus orang Katalunya membuatnya punya posisi tawar lebih baik. Berbeda dengan Ronald Koeman, yang walaupun juga salah satu legenda Barcelona, tapi ia orang Belanda dan bermain pada waktu yang lebih jauh ke belakang.