REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Mantan bek Manchester United, Rio Ferdinand kembali mengenang kekalahan eks timnya dalam dua final Liga Champions (UCL) melawan Barcelona. Tepatnya pada 2009 dan 2011 lalu.
Ferdinand berbicara banyak hal. Salah satunya, menurut dia, pelatih MU saat itu, Sir Alex Ferguson menyesal tidak memasang Park Ji-Sung secara khusus, untuk mengawal Lionel Messi. Nama terakhir selalu mencetak gol dalam dua pertandingan tersebut.
Ferguson membawa the Red Devils merajai Eropa pada 2008. Pada tahap semifinal, Ferdinand dan rekan-rekan menyingkirkan Barca. Setahun berselang, dua tim tersebut bertemu di final.
Sosok yang kini menjalani aktivitas sebagai pundit sempat optimistis, kubunya bisa meredam La Pulga. Itu berbekal pengalaman pada musim sebelumnya. Sayang, kali ini justru MU yang terkapar.
"Tapi ini Messi yang berbeda. Messi dengan lebih banyak kebebasan untuk berlari, muncul di mana saja, dan mengejutkan anda," kata Ferdinand dalam sebuah film dokumenter di BBC Sport International, dikutip dari mirror.co.uk, Selasa (1/11/2022).
Setan merah saat itu mempunyai Cristiano Ronaldo. Sama seperti Messi, Ronaldo juga sedang menuju top performa. Ini tentu menguntungkan pasukan Fergie.
Sayangnya, pada saat yang sama, Barcelona berisikan segudang pemain dengan talenta kelas wahid. Bukan hanya La Pulga seorang. Masih ada Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Sergio Busquets. Ditambah lagi, Raksasa Katalan dilatih oleh Pep Guardiola.
"Pada 2009 dan 2011, kami menghadapi tim terbaik dunia," ujar Ferdinand.
Ia lantas mengungkit kisah bernada penyesalan dari seorang Sir Alex. Seperti sudah disinggung sebelumnya, pelatih legendaris MU itu menyesal tidak memasang Ji-Sung untuk mengawal Messi. Rupanya, Ferdinand memiliki pandangan berbeda.
Dia kurang setuju dengan pemikiran mantan bosnya. Ia sudah berkali-kali menonton tayangan ulang, pertandingan itu. Alhasil, ia sampai pada kesimpulan.
"Mungkin Park bisa memperlambatnya, dan mungkin itu sudah cukup. Tapi apakah itu akan menghentikan Lionel Messi? Saya sangat meragukannya. Saya tidak berpikir satu pemain bisa melakukannya," tutur Ferdinand.