Sabtu 05 Nov 2022 17:26 WIB

Guardiola Masukkan Newcastle dalam Daftar Salah Satu Batu Sandungan Raih Gelar Musim Ini

Newcastle memiliki pelatih yang bagus dan pemain kelas atas.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola.
Foto: AP/Martin Meissner
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih Manchester City Pep Guardiola menyebut Newcastle United salah satu dari enam tim yang menjadi ancaman bagi upaya timnya untuk meraih gelar Liga Inggris ketiga kalinya secara beruntun. Man City berpeluang menjadi yang terbaik kelima setelah Arsenal, Huddersfield, Liverpool, dan Manchester United yang mencapai prestasi itu.

Man City akan menantang Fulham pada pekan ke-15 Liga Inggris, di Stadion Etihad, Sabtu (5/11/2022) malam WIB. Kemenangan akan membawa the Citizens menduduki puncak klasemen menggusur Arsenal yang akan menghadapi Chelsea di Stamford Bridge, Ahad (6/11/2022). The Gunners berpotensi kehilangan poin penuh di derbi London tersebut.

Baca Juga

Namun Guardiola melihat ada tim lain yang juga menjadi penghambat Man City meraih gelar Liga Inggris musim ini yakni Newcastle. The Magpies kini ada di urutan keempat klasemen sementara. Newcastle mengalami peningkatan signifikan sejak diakuisisi oleh konglomerat Arab Saudi sekitar satu tahun lalu.

Meski baru saja ada proses akuisisi, tetapi polesan Eddie Howe jauh melampaui harapan. Newcastle juga lebih fokus ke Liga Inggris karena tak bermain di Eropa.

"Newcastle memiliki pelatih yang bagus dan pemain kelas atas. Saya membayangkan mereka akan tinggal di sana untuk waktu yang lama. Mereka memiliki fisik di tengah, transisi box-to-box, dan intensitas mereka tanpa bola sangat mengesankan,” ujar Guardiola dilansir dari BBC, Sabtu (5/11/2022).

Pelatih asal Spanyol itu menilai Arsenal tetap berada di urutan pertama untuk memenangkan gelar Liga Inggris karena sekarang ini ada di puncak klasemen. Oleh karena itu, Arsenal harus dikalahkan sebelum mengalahkan Chelsea, Tottenham Hotspur, Manchester United, Newcastle, dan Liverpool.

Guardiola menambahkan, MU dan Tottenham juga mengalami perkembangan yang maju. Ia tak mengesampingkan ancaman Liverpool meskipun saat ini sedang tidak stabil. The Reds memiliki pelatih dan skuad yang sama saat mampu memenangkan 18 pertandingan berturut-turut. Tetapi Guardiola merasa heran mengapa the Reds tidak melakukannya lagi.

"Ini perasaan saya. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi setelah Piala Dunia, ada jendela transfer dan pemain akan kembali,” jelas Guardiola.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement