Ahad 06 Nov 2022 05:42 WIB

Arema FC: Cukup Kami Saja yang Menjalani Hukuman Ini

Arema FC tidak boleh bermain di Malang lagi hingga Liga 1 2022/23 berakhir.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Sejumlah warga dan suporter Arema FC (Aremania) menyalakan api suar atau flare saat berunjuk rasa di depan Balai Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (27/10/2022). Selain menuntut penuntasan kasus tragedi Kanjuruhan yang transparan dan adil, mereka juga meminta pihak terkait pelaksana liga yakni PSSI dan pemegang hak siar pertandingan Arema FC lawan Persebaya turut bertanggung jawab dalam tragedi yang menewaskan 135 orang tersebut.
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Sejumlah warga dan suporter Arema FC (Aremania) menyalakan api suar atau flare saat berunjuk rasa di depan Balai Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (27/10/2022). Selain menuntut penuntasan kasus tragedi Kanjuruhan yang transparan dan adil, mereka juga meminta pihak terkait pelaksana liga yakni PSSI dan pemegang hak siar pertandingan Arema FC lawan Persebaya turut bertanggung jawab dalam tragedi yang menewaskan 135 orang tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Direksi Arema FC merespons hasil dari pertemuan pemilik klub Liga 1 2022 yang dilakukan di Jakarta pada Jumat (4/11/2022). Respons ini ditunjukkan untuk mempertimbangkan langkah Arema FC dengan munculnya beberapa opsi soal kelanjutan kompetisi Liga 1 2022.

Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT AABBI), Tatang Dwi Arifianto mengatakan, salah satu hasil pertemuan tersebut pada dasarnya membahas masalah tanggal kembali dilanjutkannya kompetisi. "Dalam pertemuan itu, ada tiga opsi tanggal yakni 18 November, 25 November dan 2 Desember," kata Tatang di Kota Malang, Sabtu (5/11/2022).

Baca Juga

Pada prinsipnya, kata dia, pihaknya menerima keputusan dari hasil pertemuan tersebut. Namun manajemen dan direksi harus menggelar rapat internal terlebih dahulu. Hal ini karena ada banyak hal yang perlu dipersiapkan.

Ada pun terkait format kompetisi nantinya seperti apa, Arema FC siap untuk menjalankan keputusan tersebut. Tim 'Singo Edan' berusaha tetap konsekuensi dalam menjalani hukuman yang sudah dijatuhkan oleh Komisi Disiplin PSSI akibat Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022.

Di sisi lain, Tatang juga menghargai penolakan dari Aremania jika seluruh pertandingan dilakukan tanpa penonton dan sistem bubble. "Cukup Arema FC saja yang menjalani hukuman ini,” katanya.

Seperti yang, Surat Keputusan (SK) Nomor 061/L1/SK/KD-PSSI/X/2022 menyebutkan, Komdis PSSI resmi menjatuhkan hukuman berat bagi Arema FC. Pada keputusan tersebut, Arema FC tidak boleh bermain di Malang lagi hingga Liga 1 2022/23 berakhir. Jarak stadion yang digunakan oleh Arema FC harus berjarak minimal 250 kilometer (km) dari Stadion Kanjuruhan dan dilakukan tanpa penonton.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement