REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI harus memutar otak untuk menentukan kandang timnas Indonesia pada gelaran Piala AFF 2022 yang akan berlangsung mulai 23 Desember 2022 sampai 16 Januari 2023. Turnamen dua tahunan ini akan kembali ke menggunakan format awal yakni home-away.
Timnas Indonesia dijadwalkan memainkan laga kandang fase grup Piala AFF melawan Kamboja pada 23 Desember. Lalu menjamu Filipina pada 2 Januari 2023.
PSSI saat ini harus memikirkan opsi kandang timnas Indonesia setelah larangan penggunaan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) selama persiapan menuju Piala Dunia U-20 2023.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan pihaknya telah memiliki dua opsi jika tak bisa bermain di SUGBK.
"Kalau bisa di SUGBK, Kalau engga ya JIS. Kalau itu tidak bisa juga ya di Pakansari. Nanti kami akan komunikasikan (ke Menpora) bisa atau tidaknya. Ya kalau enggak bisa, kami akan mencari lagi (pengganti SUGBK)," kata Iriawan kepada wartawan, Selasa (8/11/2022).
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali telah mengatakan bahwa enam venue Piala Dunia U-20 (termasuk SUGBK), tak boleh digunakan untuk event apapun - termasuk Piala AFF - selama persiapan menuju Piala Dunia U-20 2023 yang akan digelar pada 20 Mei-11 Juni 2023.
Namun, Direktur Utama Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPK-GBK), Rakhmadi Afif Kusumo, membuka peluang agar gelaran laga kandang Piala AFF 2022 tetap bisa dilangsungkan di SUGBK.
"InsyaAllah (GBK bisa digunakan untuk Piala AFF 2023). Barusan kami kontak dengan PSSI, Sekjen Yunus Nusi dan PSSI menyambut dengan baik. Nanti mereka akan ke sini," kata Afif kepada wartawan, Selasa (8/11/2022). "AFF juga nanti akan mengecek langsung ke sini karena mereka memiliki standar mirip-mirip dengan FIFA. Jadi nanti kalau fix, kita bisa laksanakan pertandingan kandang Piala AFF di sini."