Rabu 09 Nov 2022 17:08 WIB

Menpora Ingatkan Naturalisasi Shayne Pattynama Kebutuhan Jangka Pendek

Zainudin tak ingin naturalisasi jadi satu-satunya opsi meningkatkan prestasi timnas.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainudin Amali memberikan keterangan kepada awak media.
Foto: ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainudin Amali memberikan keterangan kepada awak media.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainudin Amali menegaskan bahwa langkah naturalisasi atau pemberian kewarganegaraan kepada calon pemain tim nasional (timnas) sepak bola merupakan kebutuhan jangka pendek. Ini demi mempercepat prestasi timnas Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Zainudin menanggapi proses naturalisasi pesepak bola Belanda Shayne Pattynama yang telah mendapat persetujuan dari Komisi X DPR RI, Selasa (8/11/2022). Sebelum Shayne, PSSI juga telah mengajukan dua pemain asing, yakni Jordi Amat dan Sandy Walsh, agar disetujui menjadi WNI. Keduanya kini tinggal menanti momen untuk mengucapkan sumpah sebagai WNI.

Baca Juga

Zainudin tak ingin naturalisasi menjadi satu-satunya opsi untuk meningkatkan prestasi timnas. PSSI, kata dia, tetap harus mengutamakan pembinaan atlet-atlet muda dalam negeri.

"Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan pemain-pemain seperti yang sudah kami naturalisasi dua orang (Jordi Amat dan Sandy Walsh) ditambah hari ini Shayne Elian Jay Pattynama. Tetapi sekali lagi, kita tetap bertumpu kepada pembinaan karena talenta kita tidak kurang, akademi-akademi di klub-klub itu juga melakukan pembinaan," kata Menpora dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (8/11/2022). "Jadi kita tidak mengandalkan naturalisasi. Naturalisasi adalah jangka pendek."

Politikus Golkar itu tak menampik bahwa naturalisasi juga dibutuhkan karena ada kepentingan mendesak, salah satunya kebutuhan timnas senior untuk melakoni pertandingan-pertandingan FIFA Matchday maupun Piala AFF demi meningkatkan peringkat Indonesia.

Zainudin menyatakan bahwa dalam upaya mendukung pembinaan sepak bola usia dini, Presiden RI Joko Widodo bahkan pada Agustus 2022 lalu telah meluncurkan Papua Footbal Academy di Jayapura.

PFA merupakan sekolah bagi putra Papua dengan rentang usia 14 - 15 tahun untuk mengasah bakat dalam bidang olahraga khususnya sepak bola. Menurut Presiden, dalam akademi tersebut, anak-anak akan dilatih tentang kedisiplinan dengan latihan rutin yang didampingi oleh para pelatih dengan reputasi yang baik. "Mudah-mudahan hasil yang kami dapatkan bersama ini akan membawa kemajuan untuk sepak bola Indonesia."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement