REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia telah merilis hasil survei publik terhadap Tragedi Kanjuruhan.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan dalam beberapa bulan terakhir Indikator telah melakukan survei pendapat publik terkait isu yang sedang ramai diperbincangkan, termasuk Tragedi Kanjuruhan.
Survei Tragedi Kanjuruhan ini dilaksanakan pada 30 Oktober hingga 5 November 2022 dengan melibatkan 1.220 responden. Terdapat beberapa poin temuan Indikator dari survei tersebut.
Salah satunya, sebanyak 39,1 persen responden menyebut aparat kepolisian menjadi pihak yang paling bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan.
"Dari mereka yang tahu tragedi kanjuruhan, 39,1 persen menyebut aparat kepolisian (yang paling bertanggung jawab), terutama mereka yang membawa pelontar gas air mata," kata Burhanuddin dalam konferensi pers secara virtual, Ahad (13/11/2022).
Di urutan kedua, 27,2 responden menyebut penyelenggara liga yakni PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi yang juga membawahi Panitia Pelaksana (Panpel), bertanggung jawab atas tragedi yang menewaskan ratusan orang tersebut.
Disusul oleh PSSI selaku federasi sepak bola tanah air dengan persentase 13 persen. Selanjutnya suporter 10,2 persen dan TNI 1,7 persen.
"Artinya tidak ada yang dominan meskipun paling banyak yang menyebut aparat kepolisian, tapi tidak ada yang di atas 50 persen," jelasnya.