REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Sejumlah pihak mulai bereaksi terkait curhat Cristiano Ronaldo tentang situasi di Manchester United. Salah satunya Jamie Carragher.
Sebelumnya, Ronaldo membuat kehebohan. Dalam wawancara dengan Piers Morgan dari the Sun, ia blak-blakan menyerang klubnya dan pelatih Erik ten Hag. Ia merasa tidak mendapat respek dari juru taktik berkebangsaan Belanda itu. Sebagai balasan, ia enggan menghormati Ten Hag.
Secara keseluruhan, ia merasa dikhianati oleh MU. Menurut dia, beberapa petinggi klub tersebut menginginkan dirinya pergi, sejak musim lalu.
Merespons hal itu, Carragher lantas menyuarakan pendapatnya. "99 persen penggemar United akan berada di pihak ETH," demikian petikan tulisan sang pundit di Twitter-nya, Senin (14/11/2022).
Ia berpendapat situasi ini menunjukkan betapa buruknya CR7 dalam menyikapi keadaan. Ketika hal-hal tidak berjalan seperti ambisinya, semua diserang. Menariknya, menurut Carragher, satu persen yang sepakat dengan peraih lima Ballon d'Or itu yakni Rio Ferdinand, Roy Keane, serta Patrice Evra.
Carragher termasuk pengamat yang secara terbuka, konsisten melihat Ronaldo telah mengalami penurunan kualitas. Seperti dikutip dari Manchester Evening News, ia bahkan menyarankan Ten hag melepas eks Real Madrid itu. Beberapa kali ia mengkritisi sikap kapten Portugal yang dinilai tidak profesional.
Gary Neville juga demikian. Neville mengkritik Ronaldo yang menolak dimainkan saat MU jumpa Tottenham Hotspur. Alhasil baik Carragher mauapun Neville sempat diacuhkan bintang 37 tahun tersebut.
Sementara Ferdinand, Keane, serta Evra terus membela Ronaldo sepanjang musim ini bergulir. Tak jarang, para pundit tersebut, berada argumen di studio mengenai hal ini. Itu mendasari argumentasi Carragher di atas.
Apa pun itu, wawancara Ronaldo dengan Piers Morgan sudah membuktikan apa yang selama ini menjadi rumor. Sebelumnya, CR7 dikabarkan tidak betah di MU. Ia baru mencetak tiga gol dari 16 pertandingan.
Kini Ronaldo fokus bersama Portugal menuju Piala Dunia 2022. Belum diketahui bagaimana hubungan CR7 dengan manajemen Setan Merah setelah turnamen di Qatar berakhir.