REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Pada gelaran puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengajak semua pemimpin negara G20 untuk bisa bersatu membawa pesan perdamaian pada gelaran Olimpiade tahun depan.
Presiden IOC Thomas Bach mengatakan gelaran Olimpiade tahun depan dihadapkan pada situasi geopolitik yang tidak sehat. Namun, ia berharap Olimpiade justru bisa menjadi ajang pemersatu semua negara sehingga mempromosikan perdamaian.
"Pada momen kali ini kita semua dihadapkan pada tantangan situasi geopolitik. IOC sebagai lembaga yang netral ingin mengajak semua pemimpin negara G20 untuk bisa membawa pesan perdamaian dunia," ujar Bach di sela jamuan makan siang di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022).
Bach juga menilai ajang Olimpiade tahun depan bisa menjadi salah satu cara untuk para negara mencapai kesepakatan politik yang menguntungkan bagi semua pihak. Sebagai representatif dari komite yang menangungi 200 negara partisipan berharap olahraga bisa menjadi jalan mulus untuk menurunkan tensi konflik antar negara.
"Saya meminta dukungan semua para pemimpin negara untuk bisa mendukung Olimpiade ke depan dan juga bisa menjadi jalan untuk mencapai perdamaian dunia," kata Bach di hadapan seluruh pemimpin negara G20.
Dalam momen ini, selain mengkampanyekan perdamaian melalui olahraga, Bach juga mengajak seluruh pemimpin negara untuk mengedepankan gaya hidup sehat untuk seluruh masyarakat. Hal ini menjadi penting menurut Bach, apalagi belajar pada situasi pandemi.
"Melalui olahraga bisa menyelamatkan hidup. Kami sangat mendorong gaya hidup sehat untuk keberlangsungan dunia lebih baik kedepan," tutup Bach.