REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan kedatangan FIFA di G20 tak hanya ingin menegaskan dukungan untuk terus membangun dan menjadikan sepak bola sebagai olahraga paling populer yang mampu meningkatkan ekonomi dunia, melainkan ingin menyebarkan pesan sepak bola bisa mendamaikan dan menyatukan di tengah tekanan serta konflik dunia yang kini terjadi. Hal ini disampaikan Erick usai menghadiri pertemuan antara Presiden FIFA Gianni Infantino dengan kepala negara G20 di Bali, Selasa (15/11).
"Oleh karena itu, dukungan FIFA untuk memajukan sepak bola di Indonesia yang memiliki tingkat pertumbuhan paling stabil pascapandemi, harus dimaksimalkan para pemangku kepentingan sepak bola dalam negeri," ujar Erick dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (16/11).
Dengan begitu, lanjut Erick, kemajuan ekonomi nasional bisa paralel dengan peningkatan prestasi sepak bola Indonesia. Mantan Presiden Inter Milan itu menilai pemerintah, PSSI, komite olahraga nasional serta olimpiade, sponsor dari BUMN dan swasta, para pemain, wasit, hingga para suporter harus terlibat aktif dan memiliki pandangan kemajuan yang sama.
Dalam sambutannya di depan Presiden Joko Widodo dan kepala negara anggota G20, Presiden FIFA Gianni Infantino menyatakan sepak bola terutama di perhelatan Piala Dunia Qatar 2022 merupakan kekuatan yang punya dampak secara ekonomi, sosial, dan juga politik. Gianni menyampaikan sepak bola menggerakkan dunia dengan perputaran ekonomi global yang mencapai 300 miliar dollar AS. Potensi ini jelas sangat bermanfaat untuk meningkatkan pertumbuhan di negara-negara berkembang dan maju.
"Industri di sepak bola pasti akan pula meningkatkan kesejahteraan. Karena pengaruh yang besar tersebut, kami ingin sepak bola terus menyuarakan perdamaian dan persatuan sehingga dalam olahraga ini kita hanya mengenal kesehatan, kesenangan, dan prestasi," kata Gianni.