REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pemain Bima Perkasa memetik pengalaman berharga usai merasakan kerasnya persaingan dengan pulang lebih awal pada ajang kualifikasi draw B FIBA 3x3 World Tour Hong Kong Masters 2022.
Bima Perkasa, yang menggunakan nama Yogyakarta Gojek dalam ajang tersebut, kalah dari tim Hong Kong Island pada laga pertama baik pertandingan pertama maupun kedua.
Pada pertandingan pertama di Hong Kong, Sabtu, tim tuan rumah mengalahkan wakil Indonesia, Yogyakarta Gojek dengan skor 18-12. Pada kesempatan kedua Yogyakarta kembali menelan kekalahan dengan skor 18-20 dari tim Hong Kong.
Yogyakarta Gojek merupakan juara IBL Gojek 3x3 Indonesia Tour 2022, yang berhak mewakili Indonesia di Hong Kong. Empat pemain yang menjadi anggotanya adalah Restu Dwi Purnomo, Ikram Fadhil, Indra Muhammad, dan Avin Kurniawan.
Salah satu penggawa Yogyakarta Gojek, Ikram Fadhil mengatakan mendapatkan pelajaran berharga saat bertanding di Hong Kong. Menurut dia, tidak mudah bersaing di level dunia, apalagi lawan punya banyak kelebihan termasuk akurasi tembakan.
"Pertahanan yang paling penting. Komunikasi juga berpengaruh dalam pertandingan 3x3. Apalagi menghadapi tim-tim yang lebih unggul dalam beberapa aspek, termasuk akurasi dan ukuran," kata Ikram seperti disiarkan dalam laman IBL.
Ikram juga berpesan agar tim yang mewakili Indonesia di turnamen tingkat dunia nantinya harus punya persiapan yang matang. Oleh sebab itu, standar permainan untuk turnamen 3x3 di Indonesia harus lebih ditingkatkan lagi, termasuk soal kontak fisik.
"Memang harus lebih phisycal lagi. Karena lawan memang lebih besar dari kami. Ke depan ini harus ditingkatkan di level lokal, sehingga saat tampil di tingkat dunia, kita bisa mengimbangi mereka," ujar Ikram.
FIBA 3x3 World Tour bisa dikatakan sebuah liga profesional tingkat dunia yang diikuti tim-tim 3x3 profesional. Liga tersebut mulai tenar pada 2014, dan sudah banyak melahirkan bintang-bintang 3x3 kelas dunia.
Indonesia selalu hadir dalam turnamen tersebut, meski sampai sekarang belum ada yang bisa menyamai prestasi pada 2013, di mana ada wakil Indonesia yang bisa menjuarai salah satu seri Masters di Jepang. Saat itu salah satu pemainnya adalah Risky Effendy yang sekarang bermain di Tangerang Hawks.