Ahad 11 Dec 2022 17:28 WIB

Shearer: Harry Kane akan Dihantui Rasa Bersalah Seumur Hidupnya

Kane gagal penalti dalam kekalahan Inggris 1-2 dari Prancis.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Harry Kane dari Inggris dihibur oleh pelatih kepala Gareth Southgate setelah kalah 1-2 melawan Prancis selama pertandingan sepak bola perempat final Piala Dunia antara Inggris dan Prancis, di Stadion Al Bayt di Al Khor, Qatar, Ahad, 11 Desember 2022.
Foto: AP/Abbie Parr
Harry Kane dari Inggris dihibur oleh pelatih kepala Gareth Southgate setelah kalah 1-2 melawan Prancis selama pertandingan sepak bola perempat final Piala Dunia antara Inggris dan Prancis, di Stadion Al Bayt di Al Khor, Qatar, Ahad, 11 Desember 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alan Shearer mengatakan kegagalan penalti kapten timnas Inggris Harry Kane pada perempat final Piala Dunia 2022 akan menghantuinya selama sisa hidupnya. Akibat kegagalan Kane, Inggris takluk 1-2 di Stadion Al Bayt, Ahad (11/12/2022) dini hari WIB.

Shearer percaya kegagalan itu akan hidup bersama Kane selamanya. "Itulah kehidupan seorang penyerang tengah. Anda menempatkan diri Anda pada posisi itu dan itu akan menghantui Harry selama sisa hidupnya. Tapi itulah yang harus Anda hadapi sebagai penyerang. Anda menang beberapa dan kalah beberapa," kata Shearer dikutip dari RTE.

Baca Juga

Shearer mengaku kegagalan yang pernah ia lakukan sebagai pemain terus menghantuinya hingga saat ini. Menurutnya, ketika seorang pemain mendapatkan peluang tetapi tidak memaksimalkannya, maka itu akan sangat menyakitkan untuk diingat, terutama jika itu menjadi penentu.

"Anda tidak mencetak setiap gol dan beberapa peluang berarti lebih dari yang lain dan itu akan sangat menyakitkan. Hal terbesar yang pernah saya lewatkan adalah melawan Sunderland dan itu masih menghantui saya hingga hari ini," katanya.

"Dia tidak akan tidur nyenyak untuk waktu yang lama. Dia akan berpikir dia telah merugikan Inggris. Sakit. Benar-benar sakit tapi bisa dibayangkan bagaimana perasaan para pemain, jadi itu sangat menyakiti kami," tambahnya. 

Terlepas dari kekecewaan perempat final, ada alasan untuk bersikap positif tentang kinerja Inggris di Qatar. Munculnya Jude Bellingham yang berusia 19 tahun sebagai talenta kelas dunia di turnamen besar adalah sorotan khusus. Namun keserbagunaan dan pilihan yang tersedia membuat Shearer berpikir Southgate memiliki banyak alasan untuk melanjutkan pekerjaannya.

"Beberapa orang akan menemukan cara untuk mengkritik, mereka selalu melakukannya, tetapi saya tidak menemukan kritik apa pun untuk manajer. Ya, dia harus (bertahan). Saya tidak ragu tentang itu karena dia telah sukses," ujar mantan penyerang tengah the Three Lions ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement