REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA — Manajemen Persipura Jayapura meminta PT. Liga Indonesia Baru (PT LIB) tetap konsisten menggelar kompetisi Liga 2 musim 2022-2023 hingga selesai meski ada wacana dari beberapa klub yang ingin kompetisi tersebut dihentikan.
Manajer Persipura Jayapura Yan Permenas Mandenas di Jayapura, Jumat (16/12), mengatakan pihaknya menilai jika kompetisi kasta ke dua liga Indonesia tersebut dihentikan tidak akan menyelesaikan masalah.
Menurut Mandenas, tim berjuluk Mutiara Hitam itu tetap mempersiapkan diri karena PT. LIB sudah berencana akan menggulirkan kembali Liga 2 pada 14 Januari 2023.
"Ada beberapa opsi yang diusulkan oleh sejumlah klub pada pertemuan di salah satu hotel di Jakarta di mana ada yang ingin liga tetap berjalan dengan sistem home dan away dengan penonton namun ada juga yang usulkan bubble dan ada yang minta juga ganti operator serta ada yang mau berhenti akibat kesulitan finansial," katanya.
Dia menjelaskan, pihaknya tetap ingin agar Liga 2 kembali dilaksanakan karena jika Liga 1 telah bergulir maka Liga 2 juga harus dilakukan karena mempunyai keterkaitan soal promosi dan degradasi.
Dia mengaku jika klub memiliki kewajiban kepada pihak sponsor dalam hal pertanggungjawaban penggunaan dana yang telah diberikan kepada Persipura.
"Sehingga jika kompetisi tidak digelar maka akan menyulitkan klub untuk mempertanggungjawabkan bahkan jika musim depan mengajukan proposal dukungan sponsor belum tentu diberikan lantaran tidak pastinya kompetisi di Indonesia," ujarnya.
Dia menambahkan pihaknya tidak ingin hal tersebut akan membebani klub akibat kompetisi yang tidak bergulir.
Dengan demikian pihaknya berharap subsidi yang dijanjikan oleh PT. LIB bisa diberikan sebab semua klub Liga yang berlaga di kompetisi Liga 2 Indonesia saat ini kesulitan finansial buntut dari dihentikannya kompetisi.
"Selain subsidi kami juga ingin PT. LIB mengeluarkan surat kepada klub agar pemain dan ofisial bisa memahami kondisi yang terjadi saat ini sehingga klub tidak terbebani untuk membayar gaji dan hak-hak lainnya buntut dari ditundanya kompetisi," katanya.