Sabtu 17 Dec 2022 15:05 WIB

Semen Padang FC Pilih Sistem Gelembung Jika Laga Digelar Tanpa Penonton

Laga tanpa penonton dinilai akan berdampak pada ekonomi dan finansial tim.

Pekerja merawat rumput di lapangan Stadion GOR H. Agus Salim, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (4/7/2022).
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Pekerja merawat rumput di lapangan Stadion GOR H. Agus Salim, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (4/7/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Manajemen Semen Padang FC lebih memilih lanjutan kompetisi Liga 2 2022 menggunakan sistem bubble jika pertandingan digelar tanpa penonton. Kompetisi Liga 2 akan kembali digelar setelah dihentikan akibat insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, pada awal Oktober.

Manajer Semen Padang FC, Win Bernadino, mengatakan klub peserta Liga 2 telah menggelar rapat pertemuan bersama Ketum PSSI dan PT LIB. Namun, rapat belum sepakat terkait sistem kompetisi apakah sistem tandang-kandang atau sistem bubble dimana pertandingan dipusatkan di satu daerah.

"Kesepakatan yang baru didapatkan adalah lanjutan kompetisi Liga 2 ini baru akan digelar pada pekan kedua Januari 2022," kata Win. Liga 2 akan kembali digelar bersamaan putaran kedua Liga 1 yang rencananya akan dilakukan dengan sistem tandang dan kandang. 

Sebelum kompetisi berlangsung, ada tim yang akan melakukan penilaian risiko terhadap stadion yang menjadi kandang tim-tim Liga 2. Tim tersebut terdiri dari Mabes Polri, Kementerian Kesehatan, Kementerian PU dan lainnya. 

Tim Verifikasi

Tim verifikasi tersebut akan melakukan penilaian termasuk ke Stadion Haji Agus Salim yang menjadi kandang Semen Padang. Apabila koefisien nilai stadion di bawah standar, maka pertandingan akan digelar tanpa penonton.

''Ini (laga tanpa penonton) tentu merugikan kami sebagai tuan rumah karena tanggungjawab mengurus perizinan pertandingan dan kesiapan lain membutuhkan anggaran yang cukup banyak,'' katanya. "Ini tentu berdampak pada ekonomi dan finansial tim.''

Jika memang tidak bisa digelar tanpa penonton, ujar Win, Semen Padang mengusulkan agar kompetisi digelar menggunakan sistem bubble saja. Namun, sebaiknya tim verifikasi ini segera datang dan memberikan informasi kekurangan apa yang harus dilengkapi agar nilainya melebihi rata-rata.

"Kami tentu ingin berupaya agar penilaian maksimal dan pertandingan dapat digelar dengan penonton karena selama ini tidak ada kerusuhan yang terjadi di Kota Padang. Selama ini kita gelar pertandingan aman-aman saja dan dalam waktu dekat akan kita sampaikan ke PT LIB secara tertulis," kata dia.

Semen Padang FC masih menyisakan dua laga di putaran pertama yakni satu laga kandang dan satu laga tandang. Di putaran kedua, ada lima laga kandang dan tiga laga tandang.

Kabau Sirah menargetkan lolos ke Liga 1 musim depan. Meski terjadi penundaan kompetisi, pihaknya tidak mengubah target yang ingin dicapai di akhir musim.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement