Rabu 21 Dec 2022 20:20 WIB

Unik, Skuad Argentina Diangkut Helikopter

Orang-orang mengangkat spanduk Messi.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Penggemar Argentina bersorak sebelum pertandingan sepak bola final Piala Dunia antara Argentina dan Prancis di Stadion Lusail di Lusail, Qatar, Ahad, 18 Desember 2022.
Foto: AP/Martin Meissner
Penggemar Argentina bersorak sebelum pertandingan sepak bola final Piala Dunia antara Argentina dan Prancis di Stadion Lusail di Lusail, Qatar, Ahad, 18 Desember 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES--Skuad Argentina harus diangkut menggunakan helikopter ketika terjebak jutaan penggemar di Buenos Aires saat parade juara Piala Dunia 2022, Selasa (20/12/2022). Mereka tidak sampai ke titik akhir di monumen Obelisco sesuai perencanaan. Media lokal menyebutkan jumlah penggemar yang datang lebih dari empat juta orang.

Dilansir dari vnexpress, Rabu (21/12/2022) rekaman di media sosial menunjukkan beberapa penggemar mencoba melompat ke bus tim ketika melewati jembatan. Sehingga jadwal perjalanan yang diperkirakan delapan jam dipersingkat demi keamanan dan para pemain diangkut ke helikopter.

Baca Juga

"Juara dunia terbang di seluruh rute dengan helikopter karena menjadi tidak mungkin untuk melanjutkan di darat karena ledakan kegembiraan," tulis juru bicara kepresidenan Gabriela Cerruti di Twitter.

Tayangan televisi menunjukkan orang-orang di seluruh kota, termasuk mereka yang menunggu di sekitar Obelisco dan di jalan raya sekitarnya mencoba melihat sekilas juara mereka yang kembali.

"Ini gila, luar biasa, ini hal terbaik yang bisa terjadi pada Anda dalam hidup," kata pekerja logam berusia 25 tahun, Matias Gomez.

Skuad Albiceleste tiba di Bandara Ezeiza pada Selasa sekitar pukul 03.00 waktu setempat. Ribuan orang menunggu dengan membawa spanduk, bendera, suar sebagai bentuk kegembiraan mengakhiri penantian 36 tahun negara untuk memenangkan Piala Dunia.

Sementara di pusat kota Buenos Aires ditutup untuk pawai. Orang-orang mengangkat spanduk Messi dan mendiang ikon Diego Maradona. Mereka memainkan alat musik atau memanjat tiang lampu atau halte bus.

Jalan mulai dibersihkan setelah para pemain terbang dengan helikopter yang membuat beberapa orang kecewa karena tidak melihat tim.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement