REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya mengajak para suporter untuk ikut menjaga nama baik sepak bola Indonesia di mata dunia dengan sikap sportif di dalam dan luar stadion. Indonesia akan menjamu Vietnam dalam laga leg pertama semifinal Piala AFF 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat (6/1/2023).
"Kepolisian mengimbau kepada para penonton di samping mendukung timnas Indonesia, hendaknya menjaga nama baik bangsa Indonesia dengan tetap menjunjung tinggi nilai sportivitas dalam pertandingan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan, Kamis (5/1/2023).
Zulpan juga berharap tidak ada pihak yang melakukan tindakan tidak terpuji seperti yang dilakukan oleh orang tidak dikenal yang melempari bus timnas sepak bola Thailand beberapa waktu lalu.
"Jadi tidak benar bahwa Stadion GBK ini menakutkan, kita berikan yang terbaik dan kita juga ingin menampilkan citra bahwa Indonesia ini kan sebentar lagi akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20," jelas Zulpan.
Zulpan juga mengingatkan segala tindakan tidak terpuji yang terjadi saat menjamu tim tamu akan menjadi perhatian dunia, khususnya Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). "Jangan sampai nanti kita gara-gara hal yang kecil kena sanksi FIFA, kan berbahaya bagi kelanjutan nanti tahun depan Piala Dunia U-20," ujarnya.
Pihak kepolisian akan memperkuat pengamanan di dalam dan sekitar Stadion Utama Gelora Bung Karno dengan pengerahan 3.642 personel gabungan TNI-Polri dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Untuk pengamanan di dalam stadion juga akan ditambah oleh 500 steward, sesuai dengan standar FIFA. Selain itu pihak kepolisian juga akan meningkatkan pengamanan dan pengawalan terhadap bus yang membawa pemain dan ofisial timnas Vietnam.
Polda Metro Jaya juga akan menurunkan kendaraan taktis (rantis) untuk pengawalan bus yang membawa timnas Vietnam. Bus juga akan dikawal kendaraan dan personel polisi lalu lintas untuk memastikan kelancaran tim tamu selama perjalanan. Peningkatan pengamanan tersebut sebagai antisipasi untuk mencegah terulangnya insiden pelemparan terhadap bus timnas Thailand oleh orang tidak dikenal hingga menyebabkan kaca bus tersebut pecah.