REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) telah meluncurkan penyelidikan atas dugaan nyanyian homofobik yang terdengar saat Manchester United menang 3-1 di Piala FA atas Everton, Sabtu (7/1/2023). Nyanyian itu tampaknya ditujukan kepada manajer Everton Frank Lampard yang merujuk pada hubungannya yang lama dengan Chelsea di mana dia menjadi pemain dan manajer.
"Kami sangat mengutuk penggunaan istilah 'rent boy' dan kami bertekad untuk mengusirnya dari permainan kami. Kami terus bekerja sama dengan Crown Prosecution Service, serta Unit Kepolisian Sepak Bola Inggris, sehubungan dengan penggunaan istilah ini," tulis sebuah pernyataan dari badan pengelola, dikutip dari Irish Examiner, Sabtu (7/1/2023).
"Bagian dari pekerjaan kami di bidang ini adalah untuk memberikan otoritas yang relevan dengan pernyataan dampak dari pendukung LGBTQ+, merinci bagaimana nyanyian semacam ini memengaruhi pengalaman dan perasaan inklusi mereka di pertandingan sepak bola, sehingga sikap dan pemahaman yang lebih jelas tentang nyanyian tersebut dapat didirikan.
"Kami dengan tegas menentang segala bentuk diskriminasi dan kami berusaha untuk memastikan permainan kami adalah lingkungan yang aman untuk semua, yang benar-benar merangkul keragaman dan menantang perilaku kebencian baik di dalam maupun di luar lapangan," ujar dia.
Sebuah pernyataan dari United mengatakan homofobia, seperti semua bentuk diskriminasi, tidak memiliki tempat dalam sepak bola. Manchester United mengaku bangga dengan basis penggemar yang beragam dan banyak pekerjaan yang telah dilakukan untuk mengurangi kejadian seperti ini.
"Kami akan terus mengkampanyekan inklusivitas dan mengatasi pelecehan diskriminatif baik di dalam stadion atau daring. Ini termasuk bekerja dengan kelompok penggemar untuk mendidik penggemar tentang pelanggaran yang disebabkan oleh bahasa diskriminatif," tulis pernyataan klub.