REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Pelatih Vietnam, Park Hang-seo secara terbuka mengungkapkan adanya masalah personal antara dirinya dengan pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong. Ini menjadi alasan tersendiri buat Park untuk enggan menerima sodoran jabat tangan dari Shin setelah laga leg pertama semifinal Piala AFF 2022, Jumat (6/1/2023).
"Benar, ada sejumlah masalah personal antara saya dengan pelatih Shin," ujar Park seperti dikutip media asal Vietnam, Than Hnien, beberapa waktu lalu.
Pelatih berusia 65 tahun itu enggan menyebutkan secara spesifik masalah personal tersebut. Namun, permasalahan ini rasanya sudah cukup buat Park untuk tidak lagi menyapa ataupun berinteraksi secara langsung dengan Shin, yang sama-sama berasal dari Korea Selatan tersebut.
Keduanya sebenarnya diketahui pernah beker jasama, tepatnya saat Shin masih menjadi penggawa timnas Korea Selatan dan Park dipercaya menjabat sebagai pelatih fisiknya. Kala itu, Shin mulai dipercaya menghuni timnas Korea Selatan saat masih berusia 22 tahun, sedangkan Park telah berusia 35 tahun. Sebagai pelatih, keduanya pernah saling berhadapan di pentas Liga Korea dan Piala Korea Selatan. Shin tercatat jauh lebih unggul dibanding Park saat beradu taktik dengan torehan delapan kemenangan, satu hasil imbang, dan satu kali kalah.
Hubungan antara Park dan Shin diketahui mulai renggang kala Park mulai menangani timnas Vietnam pada 2017 silam. Selain itu, Shin pun mulai menyusul Park untuk berkiprah di pentas sepak bola Asia Tenggara, kala dipercaya menangani timnas Indonesia pada 2020 silam. Park Hang-seo enggak berjabat tangan dengan Shin Tae-yong sejak SEA Games 2021.
Di kancah sepak bola Asia Tenggara, Park sudah menjadi salah satu pelatih papan atas, termasuk saat mengantarkan Vietnam merengkuh titel Piala AFF 2018. Than Hnien menyebut kehadiran Shin ini dapat menganggu kiprah dan kesuksesan Park di Asia Tenggara.
"Mungkin, masih terlalu dini menyebut Shin sebagai salah satu pelatih terbaik di kawasan Asia Tenggara. Di sisi lain, Park sudah mempersembahkan satu trofi Piala AFF dan dua medali emas SEA Games buat Vietnam. Namun, meski belum meraih trofi, Shin telah benar-benar mengubah wajah timnas Indonesia," tulis laporan Than Hnien tersebut.
Rivalitas antara Shin dan Park memang menjadi salah satu bumbu pelengkap dalam babak semifinal Piala AFF 2022. Terakhir, Park mengomentari soal pernyataan Shin terkait level permainan antara Indonesia dan Vietnam yang dianggap sudah seimbang bahkan lebih baik. Park pun menantang Shin untuk membuktikan pernyataan tersebut di atas lapangan, tepatnya saat Indonesia melawat ke markas Vietnam, Stadion My Dinh, di laga leg kedua, Senin (9/1/2023).
''Saya biasanya tidak menilai kinerja pelatih lain. Namun, saya ingin melihat, apakah sesuatu yang dia (Shin) ucapkan benar-benar terjadi di lapangan. Pelatih dinilai dari hasil yang ada di lapangan,'' kata Park.
Pertandingan leg kedua semifinal Piala AFF 2022 dianggap bakal menjadi pertarungan terakhir antara kedua pelatih ini. Pasalnya, setelah partisipasi di Piala AFF 2022, Park akan meninggalkan timnas Vietnam. Tidak hanya itu, laga ini pun dianggap ideal dan cukup seimbang apabila menilik modal dua pelatih tersebut.
"Shin sudah lebih dari dua tahun menangani timnas Indonesia, waktu yang cukup untuk menerapkan ide-ide soal permainan. Shin juga dianggap sudah memiliki pengalaman untuk bisa kembali beradu strategi dengan Park. Kemenangan di laga ini bisa membawa Shin melepaskan diri dari bayang-bayang Park," lanjut laporan Than Hnien.