REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Manajer Chelsea Graham Potter mengatakan kepada para penggemar untuk menutup rapat-rapat kisah the Blues bersama presiden Roman Abramovich. Ia meminta mereka fokus mendukung klub untuk memulai revolusi baru di bawah kepemimpinan Todd Boehly.
"Ada kepemilikan yang sama sekali berbeda dari sebelumnya," kata Potter menegaskan kepada wartawan dilansir Tribal Football, Ahad (8/1/2023).
Kepemilikan Chelsea berganti dari pengusaha minyak asal Rusia, Roman Abramovich ke konsorsium Todd Boehly seharga 2,5 miliar pounds tahun lalu.
Akan tetapi sejak pergantian kepemilikan ke era Todd Boehly, performa the Blues dianggap angin-anginan. Selama masa transisi itu tim asal London pun keluar dari persaingan empat besar dan kini bercokol di peringkat 10 klasemen Liga Primer Inggris. Timbul kritik dari para penggemar Chelsea atas performa Pierre-Emerick Aubameyang dan kawan-kawan.
Berbicara tentang reaksi fan, Potter menjelaskan bahwa tim akan tetap berpegang pada rencana jangka panjang mereka, mengakhiri periode perekrutan dan pemecatan seperti tabiat yang biasa dilakukan Abramovich.
"Dua puluh tahun adalah waktu yang lama untuk memiliki kepemimpinan itu dan kemudian berubah. Dengan itu, saya tahu pasti akan ada tantangan ekstrem," sambung Potter.
Pemilik baru telah memilih untuk membangun proyek mereka di sekitar kepemimpinan Potter dan tidak mungkin mempertimbangkan untuk memecatnya dalam waktu dekat.
Pelatih berusia 47 tahun menambahkan alasannya untuk meninggalkan Brighton and Hove Albion serta menerima tawaran bergabung dengan Chelsea dilatarbelakangi oleh rencana jangka panjang Todd Boehly.
"Saya punya tawaran lain. Namun ketika Chelsea datang menghubungi saya, saya merasa ini adalah keputusan tepat. Pemilik mendukung yang saya rasa akan mereka berikan, dan itu terbukti. Mereka sangat fantastis," kata dia.
Saat ini, Chelsea tengah bersiap menghadapi Manchester City pada lanjutan putaran ketiga Piala FA di Stadion Etihad, Ahad (8/1/2023) malam WIB.