Mourinho bahkan menyebut, dirinya sebagai kandidat terkuat untuk bisa menjadi pelatih Timnas Portugal. Klaim eks pelatih Chelsea ini berdasarkan percakapannya secara langsung dengan Gomes.

 

''Saya ingin berterima kasih kepada Presiden Federasi Sepak Bola Portugal. Apa yang dia katakan benar-benar membuat saya bahagia dan bangga. Dia berkata,'Saya bukan hanya pilihan utama, tapi juga menjadi satu-satunya pilihan. Dia akan melakukan apa pun untuk bisa menjadikan saya pelatih,'' kata Mourinho seperti dikutip Sky, Jumat (13/1/2023).

 

Namun, pelatih asal Portugal itu sepertinya menolak pinangan FPF tersebut. Kendati tidak menjelaskan alasan penolakan tersebut, Mourinho kabarnya masih menghormati kontraknya bersama AS Roma, yang bakal berakhir pada 2024 mendatang.

 

''Sebuah kehormatan bisa mendapatkan tawaran tersebut. Namun, saya memilih untuk tidak pergi. Kini, saya berada di sini (AS Roma) dan itulah yang terpenting,'' ujar pelatih yang menjuluki dirinya The Special One tersebut.

 

Sebelumnya, Mourinho memang digadang-gadang bakal menjadi pengganti Santos di kursi pelatih Portugal. Santos terpaksa meninggalkan jabatannya usai gagal membawa Portugal melangkah ke partai semifinal Piala Dunia 2022. Portugal menjadi salah satu korban kegemilangan Maroko di edisi perdana Piala Dunia di kawasan Timur Tengah tersebut.

 

Digadang-gadang bisa menghentikan laju Maroko di babak perempat final, Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan malah menyerah, 0-1, dari tim berjuluk Singa Atlas tersebut. Gol semata wayang Youssef En-Nesyri mengubur mimpi Portugal untuk bisa tampil di babak empat besar Piala Dunia 2022.

 

Gagal membujuk Mourinho meninggalkan Roma, FPF akhirnya menunjuk eks pelatih timnas Belgia Roberto Martinez untuk menukangi Portugal. Pelatih asal Spanyol itu dikontrak hingga 2026 mendatang. Tugas pertama Martinez selaku pelatih Portugal adalah membawa O Navegadores melaju ke putaran final Piala Eropa 2024.

Ikuti Whatsapp Channel Republika