REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Presiden Persiba Balikpapan I Gede Widiade secara tegas meminta kompetisi Liga 2 dilanjutkan kembali setelah 3 bulan dihentikan sejak Tragedi Kanjuruhan, Malang, 1 Oktober 2022 lampau.
"Kami siap dan antusias untuk melanjutkan kompetisi, dengan format apa pun," kata Gede, Jumat (13/1/2023). Persiba Balikpapan sendiri sudah berkumpul kembali sejak 8 Desember 2022 lalu.
Meski tidak ada jadwal pertandingan resmi, manajemen mengumpulkan pemain untuk persiapan sewaktu-waktu kompetisi Liga 2 dimulai kembali.
Apalagi, pada 5 Desember 2022, Liga 1 sudah dimulai kembali walaupun seluruh pertandingan dilangsungkan di Jawa sehingga beberapa tim menjadi tim musafir, pertandingan berlangsung tanpa penonton, dan di bawah pengawasan ketat kepolisian.
Program Persiba pada awal Desember tersebut adalah pemusatan latihan di Jakarta. Pelatih Ilham Romadhona kembali menggembleng fisik pemain agar kembali fit setelah libur 2 bulan. Persiba juga menjalani beberapa pertandingan uji coba dengan klub-klub setempat.
"Jadi kami siap dan sangat bersemangat melanjutkan kompetisi," kata Gede sekali lagi.
Persiba berada di urutan kedua Wilayah Timur di klasemen sementara, di bawah Persipura Jayapura. Persipura sendiri ditaklukkan Beruang Madu saat bertandang ke Stadion Batakan.
Kompetisi sepakbola nasional Liga 1, Liga 2, dan juga Liga 3 dihentikan untuk evaluasi dan perbaikan setelah kejadian yang menewaskan ratusan penonton di Stadion Kanjuruhan justru setelah pertandingan partai derby Jawa Timur, Arema Malang vs Persebaya Surabaya selesai.
Respon penolakan kompetisi Liga 2 dihentikan ini juga memicu protes penggemar sepakbola Tanah Air. Muncul sebuah petisi di laman change.org yang meminta kompetisi kembali dilanjutkan.
"Apalagi yang menyebabkan seluruh kompetisi dihentikan bukan pertandingan di Liga 2," kata pengantar petisi tersebut.