Ahad 15 Jan 2023 14:14 WIB

Exco PSSI Hentikan Liga 2, Andre Rosiade: Tidak Masuk Akal!

Penasihat Semen Padang ini kecewa dengan keputusan PSSI yang amburadul.

Penasihat Klub Semen Padang FC, Andre Rosiade bersama calon Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Foto: Dok pribadi
Penasihat Klub Semen Padang FC, Andre Rosiade bersama calon Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil rapat Exco PSSI yang memutuskan Liga 2 2022 dihentikan membuat kaget semua klub Liga 2 dan pecinta sepak bola Indonesia, termasuk penasihat klub Semen Padang FC, Andre Rosiade. Andre mengaku kecewa lantaran Liga 2 dihentikan buntut dari tragedi Kanjuruhan di Kabupaten Malang pada 1 Oktober 2022.

Padahal, semua Liga 2022-2023 sejatinya baru berjalan hingga babak penyisihan grup. Anehnya, sambung dia, hanya Liga 1 yang tetap berjalan sedangkan Liga 2 dan 3 justru dihentikan dengan alasan yang tidak masuk akal.

"Penghentian Liga 2 tidak masuk akal. Saya selaku pecinta sepak bola Indonesia sangat kecewa dengan keputusan PSSI yang amburadul ini, putusan ini menunjukkan bahwa PSSI tidak memikirkan nasib pemain, pelatih, klub dan stakeholder lainnya," kata Andre dalam siaran pers di Jakarta, Ahad (15/1/2023).

Andre menuturkan, keputusan aneh pemberhentian Liga 2 itu sangat memberatkan banyak pihak. Pasalnya, klub sudah mengeluarkan tenaga, waktu, pikiran hingga finansial. Apalagi selama kompetisi Liga 2 digelar, sambung dia, klub sudah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.

Bahkan banyak klub yang sedang dalam tren positif seperti Semen Padang FC hingga pekan ketujuh grup Liga 2. "Berhentinya Liga 2 berdampak pada para pemain dan ofisial tim untuk mencari nafkah, otomatis tak ada pekerjaan tanpa ada kompetisi," ucap anggota Fraksi Gerindra DPR tersebut.

"Menurut data yang kami terima, berhentinya Liga 2 berdampak kepada 700-an pemain, belum lagi dengan Liga 3, ada sekitar 15 ribu pemain disana. Siapa yang akan memikirkan nasib mereka? Jumlah ini bisa bertambah banyak bila dihitung juga tim pelatih dan ofisial yang terlibat," ucap Andre melanjutkan.

Yang membuat Andre semakin kecewa, hampir sebagian besar stadion tuan rumah sudah dinilai penyelenggara. Tentunya, pengelola sudah mengeluarkan biaya tidak sedikit karena operasional tim risk assesment biayanya ditanggung klub.

"Karena itu, saya berharap kompetisi profesional bisa tetap berjalan sebagaimana mestinya. Dan saya juga berharap promosi dan degradasi di Liga 1 tetap jalan sehingga kompetisi bisa berjalan dengan profesional," ucap Andre.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement