REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komentator sepak bola Indonesia Justinus Lhaksana mengatakan pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong layak dipertahankan meskipun kepengurusan PSSI akan segera berganti pada 16 Februari 2023 mendatang. Pria yang akrab disapa Coach Justin ini mendukung Erick Thohir sebagai Ketum PSSI periode 2023-2027.
Justin memahami STY mengalami periode yang pasang surut bersama Timnas Indonesia. Namun, menurutnya Timnas Indonesia di bawah asuhan pelatih asal Korea Selatan itu mempunyai tren yang positif. Dia membandingkannya dengan kepelatihan Erik ten Hag di Manchester United, yang naik turun tapi tetap menunjukkan tren positif.
"Kita harus lihat trennya. Contohnya MU, tren di bawah Erik Ten Hag itu cenderung naik meski sempat turun-naik tapi trennya itu naik. STY bukan tukang sulap karena dia juga melatih sesuai kapasitas pemain-pemainnya," kata Justin saat deklarasi dukungan bersama B.E.D.A untuk Erick Thohir di Jakarta, Rabu (18/1/2023).
"Yang saya lihat itu tren dan permainan. Saya 70 persen puas dengan STY. Singapura itu empat kali juara AFF tapi tidak pernah ke Piala Asia, saya mending pilih Piala Asia. Dan sekarang Indonesia lolos ke Piala Asia bukan sebagai tuan rumah tapi lewat kualifikasi, itu adalah prestasi," ujarnya.
Menurutnya hal ini yang harus dilihat oleh masyarakat Indonesia, bahwa prestasi bukan hanya trofi. Menurutnya jika harus memilih, tentu lebih baik tidak juara AFF tapi rutin ikut Piala Asia. Tapi bagaimana pun, ia menyadari masyarakat Indonesia merindukan hal itu dan sebab itu perbaikan tata kelola sepak bola Indonesia menjadi hal yang paling mendasar untuk dilakukan.
Menurut sepak bola Indonesia selama ini tidak maju karena tidak dikelola dengan baik dan Erick punya banyak pengalaman yang bisa diterapkan untuk memajukan sepak bola Indonesia. Justin mengatakan Erick Thohir mempunyai pengalaman yang tidak bisa dibeli oleh calon-calon Ketua Umum PSSI yang lain.
"Banyak alasan untuk mendukung calon ketua, tapi yang penting adalah pengalaman beliau di luar negeri. Sama kayak pengamat bola, banyak yang bagus tapi yang berpengalaman itu sedikit. Pengalaman ini dimiliki oleh Erick dan itu jadi value yang luar biasa untuk dibawa ke sepak bola Indonesia," kata Justin.