Jumat 20 Jan 2023 18:50 WIB

Masyarakat Pecinta Sepak Bola Indonesia Taruh Harapan Besar ke Erick Thohir Pimpin PSSI

Erick Thohir sebelumnya juga pernah menjadi pemimpin di klub Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Masuknya Erick Thohir di bursa pencalonan Ketua Umum PSSI menjadi membawa harapan baru bagi perbaikan sepak bola tanah air. Hal itu tercermin dari banyaknya pemilik hak suara (klub), dan masyarakat Indonesia kepada Erick Thohir untuk memperbaiki dan memajukan sepak bola Indonesia ke depan.

Mantan pelatih Sriwijaya FC, Budiardjo Thalib menilai Erick Thohir memiliki kompetensi untuk memperbaiki sepak bola Indonesia. 

Baca Juga

Menurutnya, saat ini masyarakat pecinta sepak bola menaruh harapan kepada Menteri BUMN itu untuk memperbaiki sepak bola Indonesia lebih baik ke depan.

“Harapannya, mudah-mudahan dia bisa sesuai dengan ekspektasinya, apa yang diinginkan oleh masyarakat. Menjadi pemimpin yang bagus untuk sepakbola Indonesia,” kata Budiardjo Thalib kepada wartawan, Jumat (20/1/2023).

“Dukungan dari sebagian klub untuk Erick Thohir, kembali lagi semua orang pasti mau maju. Apalagi Erick Thohir sebelumnya juga pernah menjadi pemimpin di klub Eropa, Inter Milan. Mudah-mudahan di tangan dia itu maju. Semua orang mau maju dalam perkembangan sepak bola di Indonesia,” jelasnya. 

Budiardjo Thalib yang juga mantan pelatih Persela Lamongan itu menepis anggapan pihak yang mempermasalahkan soal rangkap jabatan jika Erick terpilih nanti sebagai Ketum PSSI periode 2023-2027. 

Sebab, dalam amanat Undang-undang (UU) Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan, Poin Utama Ketua Umum Federasi Olahraga Harus Memiliki Kompetensi di Bidang Keolahragaan dan Bisa Dipilih oleh Masyarakat dan itu dipenuhi oleh Erick Thohir.

“Hal yang bagus, apalagi Erick Thohir itu didukung oleh banyak orang. Kita tahu Erick Thohir juga sangat loyal, untuk itu (rangkap jabatan) selagi masih positif, jalan saja tidak ada masalah,” ungkapnya

Menurut Budiardjo Thalib, persoalan rangkap jabatan sudah diatur dalam UU dan itu dikembalikan kepada pemerintah selaku pengatur regulasi. Namun, selama ini tidak ada larangan yang disampaikan oleh pemerintah kepada Erick Thohir soal pencalonannya dirinya sebagai Ketum PSSI. Artinya, tidak ada aturan yang dilanggar oleh Erick Thohir dalam persoalan ini.

“Rangkap Jabatan itu sebetulnya tinggal urusan pemerintah. Yang jelas dengan dia bisa maju untuk perkembangan sepak bola Indonesia. Kemudian juga, mudah-mudahan mampu menjalani ketika menjadi ketua umum PSSI,” ucapnya.

Lebih jauh Budiardjo Thalib mengatakan, jika terpilih nanti sebagai Ketum PSSI periode 2023-2027, Erick Thohir tidak mengulang kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh pengurus-pengurus sebelumnya, yakni pemilik klub masuk ke anggota Exco hingga sepak bola dihentikan tanpa alasan yang jelas.

“Simpel aja, sebagai ketua nanti memimpin dengan bagus, sesuai dengan aturan yang telah berlaku, agar nantinya tidak simpan siur seperti kemarin-kemarin. Sepakbola dihentikan, terus ada lagi yang punya klub masuk ke dalam anggota Exco, bisa memenangkan pertandingan,” ungkapnya.

Untuk itu, Budiarjo Thalib berharap, ke depan kepemimpinan Erick Thohir di organisasi induk sepak bola Indonesia ini sesuai aturan dan singkirkan para mafia bola yang selama ini berada dalam tubuh PSSI.

“Saya berharap bisa sesuai aturan saja. Mafia-mafia disingkirkan. Siapapun, apalgi Erick Thohir punya pengalaman, saya harap seperti itu,” tegasnya.

Sementara itu, majunya Erick Thohir Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 juga memantik harapan para pegiat sepak bola. Salah satunya, Cak Conk, tokoh suporter Bonek, Persebaya Surabaya. Pria yang bernama asli Husin Ghozali itu menyatakan harus ada perubahan drastis pasca-tragedi Kanjuruhan dengan memotong satu generasi orang-orang yang saat ini ada di PSSI sehingga bersih dari orang yang punya kepentingan tertentu.

"Kami tidak ingin ada orang lama di kepengurusan. Tidak ada rangkap jabatan, yakni orang klub sebagai exco, maupun exco sebagai pemilik klub sehingga tidak ada lagi intrik dan adu kepentingan. Intinya jangan ada lagi orang lama. Apalagi yang punya rekam jejak buruk, baik sebagai ketua umum atau pengurus," ujar Cak Conk 

Koordinator Bonek Green Nord26 ini melihat, kehadiran Erick Thohir dalam panggung sepak bola nasional dapat memberikan banyak perubahan. Hal itu karena Erick merupakan pemimpin yang memiliki nyali besar dalam memberantas korupsi. Hal itu diyakini juga dapat dijalankan dalam memastikan kepengurusan PSSI bersih dari tangan-tangan yang kotor.

"Jika melihat pengalaman Erick Thohir saat menjadi Presiden Inter Milan dan berbagai klub olahraga, saya paham bahwa dia mengetahui cara untuk membuat organisasi PSSI menjadi lebih bersih. Dalam kapasitas sebagai anak bangsa, saya hargai dan apresiasi jika Erick ingin menjadi ketua umum PSSI sekaligus melakukan langkah reformasi agar sepak bola Indonesia menjadi kebanggaan kita semua," ujarnya

Lanjut Cak Conk, dalam membenahi total sepak bola Indonesia diperlukan sosok pemimpin yang bernyali besar dan punya komitmen untuk perbaikan sepak bola Indonesia. 

"Harus bernyali untuk sepak bola yang bersih dan juga sepak bola yang berprestasi, itu yang terpenting," pungkasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement