Senin 23 Jan 2023 23:06 WIB

Media Inggris Laporkan Lampard Dipecat oleh Everton

Everton terakhir menang di liga pada Oktober.

Frank Lampard dilaporkan dipecat Everton.
Foto: AP/Dave Thompson
Frank Lampard dilaporkan dipecat Everton.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Everton telah memecat manajer Frank Lampard, seperti laporan media Inggris pada Senin (23/1/2023), dikutip Reuters. Namun saat berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi atau pemberitahuan lewat media sosial Everton.

Pertandingan terakhir Lampard sebagai pelatih adalah kekalahan 2-0 pada hari Sabtu melawan sesama tim yang sedang berjuang West Ham United. Hasil itu membuat the Toffees berada di urutan kedua terbawah dengan 15 poin setelah 20 pertandingan, dua poin di bawah zona aman.

Baca Juga

Tim Merseyside tak menunjukkan perkembangan signifikan di bawah asuhan mantan pemain internasional Inggris itu, setelah terakhir kali memenangkan pertandingan liga pada Oktober dengan mengalahkan Crystal Palace 3-0 di kandang.

Lampard ditunjuk Everton pada Januari 2022 setelah ia menangani Chelsea pada 2019-2021 dan Derby County di kasta kedua pada 2018-19.

Pria berusia 44 tahun itu dipecat sebagai manajer Chelsea pada Januari 2021, setelah kembali ke klub London barat tempat dia memegang rekor mencetak gol.

Dia mengambil alih di Everton setelah klub Merseyside berpisah dengan Rafa Benitez, melanjutkan tugas manajerial di klub yang berjuang untuk menghidupkan kembali kejayaan sebelumnya.

Tugas langsung Lampard adalah menyelamatkan Everton dari degradasi dengan klub hanya empat poin di atas zona degradasi. Tugas yang akhirnya dia selesaikan pada pertandingan terakhir musim lalu saat timnya bangkit dari ketertinggalan 2-0 untuk mengalahkan Palace.

Setelah...

Klasemen Liga Inggris 2024/2025
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Liverpool Liverpool 14 11 2 1 29 18 35
2 Chelsea Chelsea 15 9 4 2 35 17 31
3 Arsenal Arsenal 15 8 5 2 29 14 29
4 Manchester City Manchester City 15 8 3 4 27 6 27
5 Nottingham Forest Nottingham Forest 15 7 4 4 19 1 25
sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement