Senin 23 Jan 2023 23:37 WIB

Ducati Hadapi Tantangan Terbesar pada MotoGP 2023

Ducati bertekad mempertahankan gelar juara dunia.

Juara Dunia Moto GP Pembalap Ducati Francesco Bagnaia, dari Italia, merayakan di akhir Grand Prix Sepeda Motor Valencia, balapan terakhir musim ini, di sirkuit Ricardo Tormo di Cheste, dekat Valencia, Spanyol, Ahad, 6 November 2022 .
Foto: AP Photo/Alberto Saiz
Juara Dunia Moto GP Pembalap Ducati Francesco Bagnaia, dari Italia, merayakan di akhir Grand Prix Sepeda Motor Valencia, balapan terakhir musim ini, di sirkuit Ricardo Tormo di Cheste, dekat Valencia, Spanyol, Ahad, 6 November 2022 .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembalap tim Ducati Francesco Bagnaia akan mengenakan nomor satu pada tunggangannya musim ini dan menghadapi tantangan terbesarnya pada MotoGP 2023, yaitu mempertahankan gelar juara dunia.

Sang pembalap Italia meraih gelar juara dunia pertamanya di kelas primer untuk mempersembahkan trofi kepada Ducati, mengikuti jejak Casey Stoner pada 2007 silam.

"Sudah terlalu lama sejak terakhir kali kita melihat angka satu di MotoGP. Saya selalu mengagumi pebalap yang membalap dengan nomor satu," kata Bagnaia dalam presentasi tim Ducati Lenovo yang disiarkan langsung, Senin.

"Ini merepresentasikan identitas Anda sebagai seorang juara dunia."

Memenangi titel MotoGP merupakan tugas yang sangat besar dan statistik menunjukkan bahwa tak banyak pembalap yang mampu mempertahankan gelar juara dunianya pada musim berikutnya.

"Ini adalah tantangan yang sangat berat, begitu pula menurut statistik," kata general manager Ducati Corse Gigi Dall'Igna.

"Sedikit pembalap yang mampu mengulangi kesuksesannya pada musim berikutnya. Jadi ini akan menjadi tantangan yang sangat rumit, tapi kami menyukai tantangan dan kami senang mencoba untuk meraihnya.

Pernyataan bos Ducati itu bukannya tanpa alasan, karena sejak era MotoGP yang dimulai pada 2002, tercatat hanya Valentino Rossi, yang merupakan mentor dari Bagnaia, dan Marc Marquez yang mampu mempertahankan gelar juara dunia yang ia raih pada musim berikutnya.

Bahkan seorang Stoner, yang memenangi gelar juara dunia keduanya bersama Honda pada 2011, gagal mengulangi kesuksesannya dalam dua tahun beruntun.

Sebelum era...

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement