REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nasib kompetisi Liga 2 musim 2022/2023 belum ada keputusan setelah rapat yang berlangsung selama kurang lebih enam jam dalam pertemuan pemilik klub Liga 2 2022/2023 di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (24/1/2023). Mayoritas klub Liga 2 masih ingin kompetisi dilanjutkan dan meminta agar usulan itu dibawa ke Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 16 Februari mendatang.
Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus mengatakan hasil dari rapat akan dibawa ke KLB dan hasilnya akan dilanjutkan oleh kepengurusan PSSI yang baru periode 2023-2027. Keputusan mengenai kelanjutan Liga 2 akan diambil dalam kongres tersebut. Ada opsi bahwa Liga 2 akan dilanjutkan dengan sistem bubble pada 24 Februari mendatang.
"Untuk adanya degradasi dan promosi akan diputuskan nanti oleh pengurus PSSI yang baru," kata Ferry usai rapat bersama klub-klub Liga 2 di Jakarta, Selasa (24/1/2023).
Di sisi lain, perwakilan klub menyebut PT LIB maupun PSSI tidak menghendaki Liga 2 dilanjutkan. Kendati demikian, mayoritas klub Liga 2 yang berjumlah 15 dari total 28 klub menginginkan kompetisi tetap dilanjutkan.
Manajer Persipura Yan Mandenas mengatakan, PT LIB dan PSSI enggan melakukan voting karena suara mayoritas tidak sesuai kehendak mereka.
"Ada 15 klub yang menginginkan kompetisi dilanjutkan. Mereka (PSSI dan PT LIB) tidak memberikan jawaban dilanjutkan atau tidak. Kami meminta agar LIB memberikan rekomendasi ke kepengurusan PSSI yang baru untuk dibahas di KLB," kata Yan Mendenas. "Semoga kepengurusan yang baru bisa mendengar perjuangan teman-teman Liga 2," lanjutnya.