Sabtu 28 Jan 2023 17:14 WIB

APPI Sayangkan Penyerangan Terhadap Bus Arema FC, Minta Semua Pihak Kerja Sama

APPI mengatakan, situasi sepak bola Indonesia sedang tidak baik-baik saja.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Endro Yuwanto
Sayap kiri PSS Sleman, Irkham Mila, melakukan selebrasi bersama pemain usai membobol gawang Arema FC pada pertandingan lanjutan Liga 1 di Stadion Maguwoharjo, Yogyakarta, Kamis (26/1/2022). Pada pertandingan ini PSS Sleman berhasil memetik poin penuh usai mengalahkan Arema 2-0. Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) menyayangkan perilaku anarkis atau penyerangan terhadap bus yang ditumpangi ofisial dan pemain Arema FC usai pertandingan melawan PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (26/1/2023).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Sayap kiri PSS Sleman, Irkham Mila, melakukan selebrasi bersama pemain usai membobol gawang Arema FC pada pertandingan lanjutan Liga 1 di Stadion Maguwoharjo, Yogyakarta, Kamis (26/1/2022). Pada pertandingan ini PSS Sleman berhasil memetik poin penuh usai mengalahkan Arema 2-0. Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) menyayangkan perilaku anarkis atau penyerangan terhadap bus yang ditumpangi ofisial dan pemain Arema FC usai pertandingan melawan PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (26/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) menyayangkan perilaku anarkis atau penyerangan terhadap bus yang ditumpangi ofisial dan pemain Arema FC usai pertandingan melawan PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (26/1/2023). APPI meminta semua stakeholder sepak bola bersama-sama membenahi diri.

"APPI menyayangkan adanya penyerangan terhadap bus Arema. Hal ini merupakan tindakan anarkis yang mencederai semangat sportivitas olahraga itu sendiri," tulis APPI dalam keterangannya yang diunggah melalui Instagram resmi APPI, Jumat (28/1/2023).

Baca Juga

Manajemen klub Arema FC mengatakan, ada tiga orang yang terluka akibat pelemparan tersebut. Asisten pelatih Arema FC, Kuncoro, terluka cukup serius di lututnya dan harus dirawat di rumah sakit. Selain itu, dua pemain Arema, Adilson Maringa dan Achmad Figo, terluka di bagian tangan.

Hal ini tentu sangat tidak mencerminkan kesadaran bersama untuk mentransformasi sepak bola Indonesia secara menyeluruh. APPI mengatakan, situasi sepak bola Indonesia sedang tidak baik-baik saja setelah tragedi Kanjuruhan. Sebab itu, APPI meminta semua pemangku kepentingan untuk tidak memperkeruh suasana.

"Kondisi sepak bola Indonesia memang sedang tidak baik-baik saja, namun semua pihak harus bertindak secara bijak dalam merespons dan bekerja mencari solusi bersama-sama, bukan justru menambah masalah yang sudah ada," tulis APPI. "Keselamatan dan keamanan dalam sepak bola yang selalu dikumandangkan dalam 3 bulan terakhir tentunya harus dimaknai dan dijalankan secara bersama-sama oleh semua stakeholder sepak bola Indonesia."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement