Senin 30 Jan 2023 16:41 WIB

Pengamat: Kalau Mau Bubarkan Arema, Bubarkan Saja...

Pengamat dari SOS Marhali sebut kalau mau membubarkan Arema FC, bubarkan saja.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Bilal Ramadhan
Kantor Arema FC mengalami kerusakan setelah terjadinya kerusuhan antara suporter Aremania dan penjaga kantor tim. Pengamat dari SOS Marhali sebut kalau mau membubarkan Arema FC, bubarkan saja.
Foto: Republika/Wilda Fizriyani 
Kantor Arema FC mengalami kerusakan setelah terjadinya kerusuhan antara suporter Aremania dan penjaga kantor tim. Pengamat dari SOS Marhali sebut kalau mau membubarkan Arema FC, bubarkan saja.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pengamat sepak bola dari Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali memberikan tanggapan terkait isu Arema FC yang dipertimbangkan akan dibubarkan oleh manajemen. Wacana ini muncul setelah terjadi kerusuhan di Kantor Arema FC, Kota Malang, Ahad (29/1/2023). Menurut Akmal, wacana tersebut hanya ucapan diplomatis guna mengambil simpati publik.

"Kalau mau bubarkan, bubarkan saja. Kenapa harus disampaikan ke publik? Itu kan mempertimbangkan. Kalau mempertimbangkan, 90 persen tidak akan bubar. Biasanya gitu," kata Akmal saat dihubungi Republika, Senin (30/1/2023).

Baca Juga

Untuk menghadapi masalah yang tidak kondusif, Akmal berpendapat, manajemen seharusnya benar-benar turun ke lapangan. Hal ini penting mengingat masalah yang terjadi sebenarnya bermula dari minimnya komunikasi antara manajemen dan Aremania. Sebab itu, Aremania meluapkan amarahnya dengan mendatangi markas 'Singo Edan'.

Setelah tragedi Kanjuruhan, Akmal menilai, tidak ada pernyataan khusus yang disampaikan pemilik klub, Iwan Budianto dalam menghadapi masalah tersebut.

Mantan Wakil Ketua Umum PSSI tersebut tidak pernah terlihat turun ke lapangan langsung untuk menangani korban tragedi Kanjuruhan. Oleh karena itu, Aremania kecewa karena merasa tidak dianggap oleh manajemen.

Manajemen Arema FC sudah seharusnya mendengarkan sekaligus juga ikut ambil bagian dalam menyelesaikan kasus Kanjuruhan. "Itu kan sebenarnya yang diinginkan Aremania. Selama ini kan bungkam semua. Mereka (Aremania) menginginkan manajemen ikut terlibat upaya mencari keadilan terkait kasus Kanjuruhan," jelas Akmal.

Sebelumnya, manajemen Arema FC mempertimbangkan untuk menempuh keputusan bubar apabila dianggap tidak kunjung kondusif. Hal ini diungkapkan Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI), Tatang Dwi Arfianto dalam menyikapi kondisi di Malang.

Menurut Tatang, upaya yang ditempuh dan dihadapi klub Arema FC setelah musibah Kanjuruhan sudah dilakukan. Hal ini dimulai dari membuka Crisis Center untuk membantu penanganan korban. Kemudian juga ditunjukkan untuk menghadapi proses dan gugatan hukum, baik pidana dan perdata.

Di samping itu, Arema FC juga telah berusaha menjaga eksistensi klub agar tetap menjalani kompetisi. Hal ini tetap dilakukan meskipun dengan berbagai sanksi dan denda dari federasi. Kemudian juga telah berupaya memberikan layanan //trauma healing// dan menjaga eksistensi klub agar tetap bertahan.

"Kami sangat memahami suasana duka yang berkepanjangan, kami akan terus berusaha dan berupaya agar situasi ini kembali normal,” kata Tatang di Kota Malang, Senin (30/1/2023).

Namun jika upaya dan itikad Arema FC ini dianggap belum memenuhi keinginan banyak pihak atau justru membuat tidak kondusif, maka manajemen akan mempertimbangkan klub Arema FC untuk dibubarkan.

Menurut dia, hal ini menunjukkan bahwa manajemen telah merespons atas insiden tersebut. Direksi dan manajemen juga sudah berkumpul, membicarakan langkah berikutnya seperti apa. 

Tatang menjelaskan, pihaknya sebelumnya memikirkan banyak masyarakat Malang yang hidup dari sepak bola terutama Arema FC. Beberapa di antaranya seperti UMKM, pedagang kaki lima sampai usaha kecil lainnya.

"Tetapi jika dirasa Arema FC ini dianggap mengganggu kondusifitas, tentu ada pertimbangan tersendiri  terkait eksistensinya atau seperti apa tapi  kami tetap menyerahkan kepada banyak pihak,” jelasnya.

Kantor Arema FC mengalami kerusakan setelah terjadi kerusuhan di markas 'Singo Edan' tersebut, Ahad (29/1/2023). Kerusakan yang dialami berupa kaca pecah di toko merchandise milik Arema FC. Situasi ini terjadi setelah suporter Aremania dan penjaga kantor tim 'Singo Edan' saling bentrok satu sama lain.

Berdasarkan laporan versi kepolisian, ada tiga orang yang mengalami luka-luka akibat kejadian tersebut. Jumlah ini terdiri atas satu warga sekitar dan dua dari pihak Arema FC. Para korban telah ditangani oleh tim medis lalu dibawa ke RS terdekat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement