REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APP), M. Hardika Aji turut hadir dalam pertemuan 15 perwakilan klub Liga 2 dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali untuk membahas kelanjutan kompetisi Liga 2 musim 2022/2023 di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (30/1/2023). Ia juga nerharap kompetisi bisa dilanjutkan.
"Memang dengan adanya ketidakpastian kompetisi liga 2 bahkan setelah adanya owners meeting, berimplikasi dengan adanya ketidakpastian terhadap status pemain," kata Hardika kepada wartawan, Senin (30/1/2023).
Hardika mengaku senang dengan sambutan Menpora yang mengatakan akan menyampaikan keinginan mayoritas klub Liga 2 kepada kepengurusan PSSI yang baru, yang akan dipilih pada KLB PSSI pada 16 Februari 2023 nanti. Seperti diketahui, setelah owners meeting klub Liga 2 dengan PSSI dan LIB pekan lalu, tidak ada kejelasan tentang kelanjutan kompetisi Liga 2.
Adapun kesimpulan dalam pertamuan tersebut adalah menyerahkan keputusan untuk melanjutkan kompetisi Liga 2 kepada kepengurusan PSSI selanjutnya. Menurut Hardika, dengan kesediaan Menpora untuk menyampaikan keinginan mayoritas klub Liga 2 kepasa kepengurusan PSSI yang baru dapat memperbesar harapan mereka.
"Dengan adanya dukungan dari teman-teman klub yang banyak ingin berlanjut dan juga dukungan dari pak Menteri selaku pemerintah juga mendukung Liga 2 berlanjut, ini (kelanjutan kompetisi) menjadi ada harapan," kata Hardika.
"Semoga yang ini bukan jadi harapan palsu lagi, semoga terlaksana untuk melanjutkan Liga 2 yang berhenti," tambahnya.
Selain itu, dia juga mengingatkan bahwa tidak adanya kepastian tentang kelanjutan kompetisi Liga 2 ini telah mengundang perhatian dari berbagai pihak. Pasalnya, akan menjadi kerancuan ketika Liga 2 dan 3 berhenti, sementara Liga 1 tetap berlanjut. Pasalnya, PSSI dan LIB mempunyai gagasan untuk meniadakan degradasi dan promosi ketika Liga 2 dan 3 tidak dilanjutkan.
"Hal ini sudah menjadi perhatian di level internasional, seperti teman-teman tahu bahwa FIFPRO (badan internasional yang menaungi para pesepakbola profesional) sudah bergerak dan kami sudah melihat salinan dari komunikasi antara FIFPRO dengan FIFA bahwa memang akan adanya suatu intervensi atau konfirmasi dari FIFA dan AFC terkait ketidakberlangsungan di kompetisi liga2," ujarnya.
"Jadi dari sisi nasional pemerintah bergerak, di sisi football family secara internasional juga sudah ada yang bergerak. Semoga benar-benarberlanjut untuk liga 2," kata Hardika menambahkan.