REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Mykhailo Podolyak, mengecam Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang berencana kembali melibatkan Rusia bergabung pada Olimpiade Paris 2024.
Podolyak menyebut, IOC sebagai "promotor perang" karena badan olahraga tersebut sebelumnya mengatakan sedang mencari cara bagi atlet Rusia dan Belarus untuk berkompetisi di ajang tersebut.
"IOC menyaksikan dengan senang hati Rusia menghancurkan Ukraina dan kemudian menawarkan Rusia sebuah platform untuk mempromosikan genosida dan mendorong hal itu lebih lanjut," kata Podolyak, dikutip dari Kantor Berita Jepang Kyodo, Selasa (31/1/2023).
IOC sebelumnya meminta federasi olahraga untuk mengecualikan atlet Rusia dan Belarus setelah invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu. Namun, pada pekan lalu, IOC mengatakan bahwa "tidak ada atlet yang boleh dicegah berkompetisi hanya karena paspor mereka."
Selain itu, IOC mengatakan sangat ingin memasukkan atlet Rusia dan Belarus dalam kategori "netral" di Olimpiade Paris 2024, yang berarti berkompetisi di bawah bendera Olimpiade. Namun, masih belum jelas apakah dan bagaimana kemungkinan tersebut dapat terjadi.
Menanggapi langkah IOC, Ukraina mengisyaratkan akan memboikot Olimpiade Paris 2024 jika para atlet tersebut diizinkan bertanding.