REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pemain depan Manchester United Mason Greenwood tidak akan lagi menghadapi dakwaan percobaan pemerkosaan dan penyerangan. Kabar ini disampaikan Crown Prosecution Service (CPS), badan publik utama untuk melakukan penuntutan pidana di Inggris dan Wales, Kamis (2/2/2023).
Dalam sebuah pernyataan, CPS mengatakan dakwaan yang juga mencakup pengendalian dan perilaku pemaksaan dihentikan. Greenwood secara resmi didakwa pada Oktober setelah penyelidikan yang dimulai pada Januari 2022.
“Dalam kasus ini, kombinasi penarikan saksi-saksi kunci dan materi baru yang terungkap berarti tidak ada lagi prospek hukuman yang realistis. Dalam keadaan seperti ini, kami berkewajiban untuk menghentikan kasus ini,” kata CPS pada hari Kamis, menambahkan bahwa pihaknya memiliki “tugas untuk menjaga agar kasus tetap ditinjau terus menerus.”
Greenwood yang berusia 21 tahun ditangkap pada Januari 2022 setelah gambar dan video kekerasannya dibagikan di media sosial.
Dia diskors oleh manajmen MU dan tidak diizinkan untuk berlatih bersama tim. Klub belum mengomentari keputusan oleh CPS.
Polisi Greater Manchester mengatakan memahami alasan untuk menghentikan proses tetapi menegaskan "komitmen untuk menyelidiki tuduhan kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan."