REPUBLIKA.CO.ID, YORKSHIRE -- Keputusan Leeds United untuk berpisah dengan Jesse Marsch disebut sebagai suatu alasan tepat karena tidak adanya konsistensi permainan yang dihadirkan pelatih ke skuad the Whites.
Kekalahan 0-1 melawan Nottingham Forest menjadi akhir kisah perjalanan Marsch bersama the Peacocks, julukan Leeds United.
Hasil itu memperpanjang rekor terakhir mereka yang mengerikan, dengan Leeds tanpa kemenangan dalam tujuh pertandingan terakhir di Liga Primer Inggris.
Setelah kalah dari Nottingham, Tyler Adams dan kawan-kawan mendekam tepat di atas zona degradasi, memiliki poin yang sama dengan Everton yang berada di posisi ke-18.
Sementara itu jurnalis BBC Sport, Adam Pope menilai keputusan hierarki Leeds untuk mendepak pelatih asal Amerika Serikat (AS) dari Elland Road adalah menyoal inkonsistensi penampilan tim.
"Mereka memiliki beberapa pertandingan fantastis menang 3-0 dari Chelsea, Liverpool dan AFC Bournemouth. Tetapi faktanya adalah tidak ada konsistensi," kata Adam Pope menjelaskan dikutip Off The Ball, Rabu (8/2/2023).
Lebih lanjut Adam Pope menilai para pemain merasa bingung dengan sistem yang diterapkan oleh Jesse Marsch.
"Anda ingin menyebut sistem RB Salzburg atau Leipzig dan itu tidak menghasilkan apapun yang konsisten atau sepak bola menarik dari Leeds. Hal itu justru hanya membingungkan semua orang di klub," sambung Adam Pope.
Di sisi lain, sejumlah nama digadang berpotensi mengisi posisi Marsch, yakni mantan pelatih Aston Villa Steven Gerrard, pelatih West Bromwich Albion Carlos Corberan, dan mantan pelatih Paris Saint-Germain (PSG) Mauricio Pochettino.
Leeds akan menjalani dua pertandingan liga melawan salah satu musuh bebuyutan mereka, Manchester United (MU). Mereka akan melawat ke Old Trafford pada Kamis (9/2/2023) dini hari nanti. Sebelum nantinya menjamu Setan Merah di Elland Road pada 12 Februari.