REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kalidou Koulibaly resmi didatangkan Chelsea dari Napoli dengan banderol transfer dikabarkan mencapai 33 juta poundsterling pada awal musim ini. Namun, meski berstatus sebagai salah satu rekrutan anyar the Blues, Koulibaly dilaporkan sudah tidak kerasan dan mempertimbangkan hijrah dari Chelsea pada akhir musim ini.
Bek tengah berusia 31 tahun itu diikat dengan durasi kontrak selama empat tahun oleh manajemen the Blues. Koulibaly pun sempat menjadi andalan di lini belakang the Blues pada paruh pertama musim ini dengan torehan 20 penampilan dan sumbangan dua gol di semua ajang.
Namun, bek tengah keturunan Senegal itu kesulitan untuk menjaga posisi di tim inti Chelsea pada paruh kedua musim ini. Terlebih dengan kehadiran Benoit Badiashile, yang didatangkan dari AS Monaco pada jendela transfer pertengahan musim ini. Pelatih Chelsea, Graham Potter, pun lebih sering menurunkan Badiashile ketimbang Koulibaly.
Sementara Badiashile tampil secara penuh di dua laga terakhir Chelsea di pentas Liga Primer Inggris, Koulibaly harus rela menjadi penghangat bangku cadangan. Dalam wawancara dengan TeamTalk, jurnalis sepak bola asal Inggris, Graham Bailey, menyebut, Koulibaly menjadi salah satu pemain yang mulai mempertimbangkan untuk meninggalkan the Blues pada akhir musim ini.
Tidak hanya soal kian tipisnya peluang Koulibaly untuk tampil secara reguler, kebijakan transfer Chelsea juga dinilai bisa mendorong pemain kelahiran Prancis itu untuk hijrah dari the Blues. Klub asal London Barat itu disebut-sebut akan kembali menggeliat di jendela transfer musim panas mendatang.
''Sepertinya masih akan ada lebih banyak pemain yang bakal datang ke Chelsea, tapi pemain yang ingin hengkang juga tidak kalah banyak, tergantung siapa yang akan didatangkan. Salah satu nama yang ingin hengkang dari the Blues adalah Kalidou Koulibaly,'' kata Bailey seperti dilansir Sports Keeda, Jumat (10/2/2023).
Koulibaly, ujar Bailey, merupakan salah satu pemain yang sempat digadang-gadang bakal memiliki karier yang panjang di Inggris. Namun, mantan bek tengah Metz itu ternyata sudah tidak betah meski belum genap merumput selama semusim di pentas Liga Primer Inggris.
Opsi kembali ke Liga Italia mulai muncul buat Koulibaly. Bahkan, Bailey berani menyebut, Inter Milan sebagai salah satu klub yang berminat membawa kembali Koulibaly ke Italia. Pemain bertahan terbaik Serie A musim 2018/2019 itu disebut-sebut sebagai kandidat terkuat untuk menggantikan Milan Skriniar di lini belakang La Beneamata.
''Kini, kepindahan pada awal musim ini terbuka cukup lebar buat Koulibaly. Opsi paling mungkin yang bisa diambil Koulibalu adalah kembali ke Italia. Dia masih memiliki nama besar di kompetisi itu. Inter Milan menjadi salah satu tim yang terus memantau situasinya. Dia bisa menjadi pengganti Milan Skriniar,'' jelas Bailey.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
