REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Graham Potter menyadari betapa beratnya menjadi pelatih Chelsea. Ia pun sadar bahwa sewaktu-waktu dapat dipecat jika performa tim buruk.
Potter diberikan uang lebih dari 300 juta Poundsterling di jendela transfer pertamanya sebagai pelatih The Blues. Namun, uang besar itu tak memberikan dampak positif kepada performa tim sejauh ini.
Chelsea bahkan masih harus duduk di posisi kesembilan klasemen Liga Inggris dan hanya mencatatkan satu kemenangan di semua kompetisi sejak pergantian tahun. Oleh karena itu, Potter sangat menyadari posisinya dapat terancam.
"Hubungan saya konsisten dengan [pemilik]. Kami memahami di mana kami berdua berada, di mana kami melihat tim. Kami bekerja sangat baik untuk terus meningkat," kata Potter kepada wartawan menjelang pertandingan The Blues melawan West Ham, dikutip dari Goal, Sabtu (11/2/2023).
Potter yang didatangkan dari Brighton & Hove Albion untuk menggantikan Thomas Tuchel yang dipecat, mengatakan ekspektasi tetap selalu sama yaitu memenangkan setiap pertandingan. Peluang dan perubahan ada ketika jendela transfer dibuka.
“Saya tidak bodoh. Jika hasilnya tidak seperti yang seharusnya didapat klub ini, maka saya mengerti. Jika saya alasannya, maka itulah pekerjaannya,” katanya menegaskan.
Chelsea mendatangkan delapan pemain pada bursa transfer Januari antara lain Joao Felix, Enzo Fernandez dan Mykhaylo Mudryk. Kemudian ada Andrey Santos, Benoit Badiashile, David Fofana, Noni Madueke dan Malo Gusto.
Potter kini berada di bawah tekanan menyusul performa Chelsea yang tak kunjung meningkat. Mantan pemain Liga Inggris Agbonlahor menilai Potter dapat kehilangan pekerjaannya di akhir musim jika gagal di Liga Inggris dan Liga Champions.