Sabtu 18 Feb 2023 20:42 WIB

Erick Thohir Serius Ingin Terapkan VAR di Kompetisi Sepak Bola Indonesia

Erick juga memperhatikan soal kesejahteraan wasit.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan keterangan pers usai rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI di Kantor PSSI, GBK Arena, Jakarta, Sabtu (18/2/2023). Rapat Exco PSSI itu memutuskan untuk membentuk Komite Ad Hoc Suporter dan Komite Ad Hoc Infrastruktur.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan keterangan pers usai rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI di Kantor PSSI, GBK Arena, Jakarta, Sabtu (18/2/2023). Rapat Exco PSSI itu memutuskan untuk membentuk Komite Ad Hoc Suporter dan Komite Ad Hoc Infrastruktur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 Erick Thohir serius ingin menerapkan Video Assistant Referee (VAR) dalam kompetisi sepak bola Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan pembentukan komite adhoc infrastruktur setelah menggelar rapat Exco PSSI pada Sabtu (18/2/2023). Selain itu ia juga ingin memperbaiki kualitas wasit.

Komite Adhoc infrastruktur sejatinya dibentuk untuk mempersiapkan pembangunan training center timnas Indonesia. Erick mengatakan mulai pekan depan akan ada tim yang akan melihat lokasi-lokasi yang memungkinkan untuk menjadi training center.

Baca Juga

"Komite infrastruktur lainnya tentu melihat juga bagaimana masalah VAR. Di mana lokasi lokasi yang bisa kita lakukan, berapa biayanya. Ini tentu juga ada pembiayaan lain yang memang menjadi tantangan," kata Erick kepada awak media, Sabtu (18/2/2023).

Ia mengatakan persoalan wasit memang menjadi salah satu fokus utamanya sebagai Ketum PSSI. Menteri BUMN itu mengaku telah menemui salah satu wasit Liga 2 bernama Rohadi yang hidup memprihatinkan sambil berjualan kembang tahu ketika tidak ada tugas di lapangan.

"Kalau kita mau bicara perbaikan sistem perwasitan nasional, wasitnya kita perhatikan dahulu. Ini jadi kunci, mereka wasit liga 2 itu sekali tiup 5,5 jt, artinya apa? minimal mereka harus bisa niup 12 sampe 15 kali per musim, nggak hanya 5 sampe 7 kali, ini kita akan perbaiki," kata Erick.

Ia juga sudah bersepakat dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali untuk membahas tentang asuransi bagi para wasit. Namun di samping itu, Erick menyadari yang utama dari semua itu adalah kompetisi harus tetap berjalan dan semua pihak yang bergantung padanya bisa tetap menyambunh hidup.

"Dia jual kembang tahu, per bulan pendapatan 200 ribu, istrinya bekerja sebagai guru PAUD untuk tambahan, gajinya 900 ribu per tahun. Ayo kita kasih empati, jangan selalu nyalahin wasit, wasit dan wasit, tapi kita tak hadir di belakang mereka untuk menjaga mereka," kata Erick.

"Karna itu, kita akan mendorong perbaikan perwasitan, sistem pertandinggan, baru kita hitung-hitungan VAR, karena kita belum tahu, makannya saya harapkan media juga tolong mendorong, jangan ada persepsi seolah perusak sepak bola itu wasit," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement