REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Legenda Arsenal dan tim nasional Prancis, Thierry Henry menilai era keemasan Liverpool pada periode terkini telah berakhir. Itu ditandai lewat penampilan buruk the Reds saat jumpa Real Madrid pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions.
Wakil Inggris ini takluk 2-5 dari Madrid di Stadion Anfield, Rabu (22/2/2023) dini hari WIB. Tampil di markas sendiri, kubu Merseyside Merah benar-benar dipermalukan Los Blancos. Menurut Henry, tanda-tanda kehancuran rival sekota Everton sudah terlihat sebelum bigmatch tersebut.
"Mereka kebobolan terlalu banyak gol melawan Brentford, Wolves, dan Brighton," kata sosok yang juga pernah berkostum Barcelona ini kepada CBS Sports, dikutip dari dailymail.co.uk.
Henry berpendapat, Liverpool sedang mengalami kerapuhan. Klub tersebut memimpin 2-0 terlebih dahulu. Setelahnya, El Real mengejar, menyamakan kedudukan, lalu membalikkan keadaan.
Kiper tuan rumah, Alisson Becker membuat kesalahan. Ia bermaksud mengoper bola ke rekannya. Upayanya mengenai kaki Vinicius Junior, lalu menembus jala sendiri.
Sebelumnya, Thibaut Courtois juga melakukan blunder. Courtois kurang sigap menjauhkan bola dari penjagaan Mohamed Salah. Alhasil, gawang kubu tamu bergetar.
Menurut Henry, pemandangan setelahnya, memperlihatkan perbedaan kualitas mental kedua tim. Saat Alisson membuat kesalahan, Liverpool tak bisa bangkit. Sebaliknya, ketika Courtois membuat blunder, penggawa Real Madrid tetap tenang mengejar ketertinggalan.
"Mereka rapuh dan beberapa hal harus diubah. Saya tidak berpikir Jurgen Klopp harus pergi, tetapi sejumlah pemain tidak lagi berada di level yang tepat untuk Liverpool. Ini akhir dari sebuah era," ujar pundit yang mengawali karier sepak bola bersama AS Monaco ini.
Klopp tiba di Stadion Anfield sejak 2015 lalu. Ia mengubah banyak hal di tim kota pelabuhan itu. Ia membuat Liverpool mempunyai gaya permainan tersendiri.
Pria Jerman itu mengembalikan marwah the Reds sebagai klub besar di Inggris dan Eropa. Sayangnya, tak ada yang sempurna dalam setiap situasi. Real Madrid selalu menjadi momok bagi sang arsitek.
Bahkan ketika Liverpool sedang di puncak, Madrid masih perkasa atas mereka. Dalam tujuh pertemuan terakhir antara kedua tim, El Real mengoleksi enam kemenangan. Satu duel lainnya berkesudahan imbang.