Kamis 02 Mar 2023 08:45 WIB

Shin Tae-yong Klaim Terkejut Timnas Indonesia U-20 Kalah Lawan 10 Pemain Irak U-20

Timnas Indonesia U-20 punya masalah klasik yang tak kunjung selesai.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pemain Timnas U-20 Indonesia Ronaldo Joybera Junior (tengah) berebut bola dengan pemain Timnas U-20 Irak Khadim Raad (kanan) dalam kualifikasi Grup A Piala Asia U-20 di Stadion Lokomotiv, Tashkent, Uzbekistan, Rabu (1/3/2023).
Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Pemain Timnas U-20 Indonesia Ronaldo Joybera Junior (tengah) berebut bola dengan pemain Timnas U-20 Irak Khadim Raad (kanan) dalam kualifikasi Grup A Piala Asia U-20 di Stadion Lokomotiv, Tashkent, Uzbekistan, Rabu (1/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Timnas Indonesia U-20 Shin Tae-yong mengaku terkejut dengan hasil mengecewakan tim asuhannya padq laga perdana Grup A Piala Asia U-20 2023 melawan Irak di Stadion Lokomotiv, Uzbekistan, Rabu (1/3/2023) malam WIB. Skuad Garuda Nusantara takluk 0-2 dari Irak yang bermain dengan 10 orang sepanjang babak kedua. 

Pelatih asal Korea Selatan itu mengakui masalah penyelesaian akhir masih belum berhasil diperbaiki oleh Ronaldo Kwateh dkk. Pasalnya, skuad Garuda Muda memiliki banyak peluang di depan gawang tapi tidak berhasil menyarangkan satu gol pun. Parahnya lagi, Muhammad Ferarri dkk masih dibuat kesulitan melawan 10 pemain Irak dan kebobolan gol kedua di menit-menit akhir.

Baca Juga

"Kami tidak bisa mencetak gol, meski mendapat banyak peluang. Ini hal yang harus kami perbaiki, dan tentu saja ini terkait kemampuan pemain. Di babak kedua kami unggul jumlah pemain, mungkin kami harus meningkatkan pola permainan kami," kata Shin Tae-yong usai pertandingan, Rabu (1/3/2023).

Mantan pelatih Timnas U-23 Korea Selatan itu mengaku heran mengapa skuad Garuda Muda kesulitan melawan 10 pemain Irak. Padahal menurutnya, Hokky Caraka dkk bermain dengan cukup bagus di babak pertama, di mana mereka mampu mengimbangi kekuatan pemain Irak dan saling jual beli serangan dengan ancaman ke gawang lawan.

"Kami bermain bagus di babak pertama, tapi saya masih belum tahu mengapa kami tidak bisa bermain lebih baik lagi saat unggul jumlah pemain. Sebagai pelatih, saya juga berkaca kepada diri sendiri, dan akan berbicara dengan tim," kata Pelatih berusia 52 tahun itu. 

Satu hal yang dia sadari sebagai salah satu penyebab tim Merah Putih kesulitan di babak kedua adalah perbedaan kualitas yang jauh antara pemain starter dan pengganti. "Ada jurang antara starting eleven dan pemain pengganti, karena memperlihatkan performa yang berbeda. Hal itu juga yang perlu kami perbaiki untuk laga selanjutnya," ujarnya menjelaskan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement