Ahad 05 Mar 2023 19:55 WIB

Ingin Tingkatkan Kualitas Liga Tanah Air, Ini Terobosan yang Diambil Erick Thohir

Liga 2 akan memiliki operator sendiri untuk menjalankan kompetisi.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Ketua Umum PSSI Erick Thohir berbicara seputar hasil Sarasehan Sepak Bola Nasional di Surabaya kepada awak media di GBK Arena, Jakarta, Ahad (5/3/2023).
Foto: Dok PSSI
Ketua Umum PSSI Erick Thohir berbicara seputar hasil Sarasehan Sepak Bola Nasional di Surabaya kepada awak media di GBK Arena, Jakarta, Ahad (5/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Erick Thohir mulai bergerak untuk menjalankan tugasnya sebagai ketua umum PSSI. Agenda pertama yang digelar PSSI di bawah komandonya adalah Sarasehan Sepak Bola Nasional di Surabaya, Sabtu (4/3/2023). 

Sarasehan ini diikuti oleh seluruh perwakilan tim Liga 1 dan Liga 2. Agendanya adalah untuk menyepakati rumusan terbaik untuk pengembangan Liga 1 dan Liga 2 ke depannya.

Baca Juga

Salah satu rekomendasi dari saresehan ini adalah meningkatkan kualitas liga sepak bola Indonesia. Pasalnya kompetisi sepak bola Indonesia berada di posisi lima di kawasan Asia Tenggara. Padahal Indonesia negara besar.

Erick mengatakan, dalam sarasehan itu terjadi diskusi yang kemudian memutuskan kebijakan bersama. Salah satunya mengenai kompetisi sepak bola.

"Untuk Liga 1 diputuskan oleh peserta sarasehan akan ada format playoff empat tim teratas. Sekali lagi ini pilihan klub Liga 1. Kami selaku PSSI hanya mendukung dari segi aturan permainan, penyediaan wasit yang berkualitas, dan juga teknologi jika memungkinkan," ujar Erick kepada awak media di GBK Arena, Jakarta, Ahad (5/3/2023).

Untuk pilihan format Liga 1 yang juga nanti akan berganti nama menjadi Liga Indonesia dibenarkan perwakilan klub. Direktur Persib Bandung, Teddy Tjahjono yang hadir secara virtual sekaligus menyerahkan hasil keputusan sarasehan memberi penjelasan.

"Ada sejumlah opsi format kompetisi Liga 1 yang diusulkan. Pembagian tiga wilayah dan kompetisi penuh plus playoff untuk peringkat 1-4. Akhirnya dipilih yang ada playoff. Kami yakin sistem ini akan lebih menarik," jelas Teddy.

Selain itu, Teddy menyebut keputusan lainnya yakni menambah pemain asing setiap klub jadi 5+1 (5 asing, 1 Asia Tenggara) dari sebelumnya 4+1. Namun dalam Daftar Susunan Pemain tetap 4+1. "Penambahan ini sesuai regulasi AFC, jadi jika ada klub kita bertanding di level Asia Tenggara/Asia bisa bersaing karena jumlah pemain asing sama dengan negara lain," ujarnya.

Keputusan sarasehan untuk Liga 2, salah satunya mengganti nama menjadi Liga Nusantara, waktu pelaksanaan yang diusahakan seminimal mungkin tidak beririsan dengan Liga 1. Selain itu, membentuk operator liga sendiri di Liga 2. Selama ini di bawah Liga Indonesia Baru (LIB), Liga 2 sering dianggap anak tiri.

CEO PSIM Yogyakarta Bima Sinung Widagdo, mengatakan dalam sarasehan dibentuk tim kerja untuk membentuk operator Liga 2. "Tentu akan dikaji kesiapannya, skema seperti apa, dan kapan pembentukannya. Namun kami optimistis dengan operator liga sendiri," jelas Bima.

Erick mendukung rekomendasi hasil sarasehan sepak bola nasional. "Kami PSSI hanya regulator, kami tidak akan terlibat dalam kompetisi. Klub-klub yang memiliki peran lebih besar," kata Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement