REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Keperkasaan Liverpool saat mencukur Manchester United, 7-0, tidak terlihat saat The Reds menyambangi Bournemouth pada pekan ke-27 Liga Primer Inggris, akhir pekan lalu. Tim besutan Jurgen Klopp itu malah menelan kekalahan mengejutkan, 0-1, dari penghuni zona degradasi klasemen sementara Liga Primer Inggris tersebut.
Kekalahan ini hanya berselang enam hari pascapesta gol Liverpool ke gawang United di Stadion Anfield. Kemenangan tujuh gol tanpa balas itu menjadi kemenangan terbesar Liverpool atas Setan Merah, sekaligus mengantarkan United menelan kekalahan terburuk di semua ajang sejak 1931 silam.
Namun, momentum kemenangan itu tidak bisa dilanjutkan oleh The Reds. Mohamed Salah dan kawan-kawan malah menyerah, 0-1, saat bertandang ke kandang The Cherries. Liverpool menyerah lewat gol semata wayang Phillip Billing pada menit ke-28. The Reds terbukti belum bisa keluar dari jeratan inkonsistensi performa pada musim ini.
Mantan bek tengah sekaligus kapten Manchester United, Rio Ferdinand, pun mencemooh catatan performa The Reds tersebut. Ferdinand menyebut Liverpool sebagai klub dengan mentalitas klub kecil. Cemoohan Ferdinand itu seolah membalas cemoohan para fans The Reds usai keberhasilan tim kesayangannya mencukur Setan Merah, 7-0.
''Itu adalah mentalitas klub kecil. Itu meneriakan mentalitas klub kecil yang mereka memiliki. Teriakan dan selebrasi yang sama saat mereka merayakan kemenangan atas United,'' kata Ferdinand dalam kanal YouTube miliknya, FIVE, seperti dilansir Daily Mail, Rabu (15/3/2023).
Di sisi lain, Setan Merah justru mampu langsung bangkit usai kekalahan memalukan di Stadion Anfield tersebut. Di laga berikutnya, tepatnya saat menjamu Real Betis pada leg pertama babak 16 besar Liga Europa, tengah pekan lalu, United berhasil menutup laga dengan kemenangan, 4-1.
Kendati gagal memetik poin penuh saat ditahan imbang Southampton, 0-0, akhir pekan lalu, United masih mampu bertahan di peringkat ketiga klasemen sementara Liga Primer Inggris. Tim besutan Erik ten Hag itu mengantongi keunggulan delapan poin dari Liverpool, yang kembali terperosok ke posisi keenam usai kekalahan dari Bournemouth.
Tidak hanya soal mentalitas Liverpool, Ferdinand juga melontarkan kritik terhadap selebrasi yang dilakukan dua penggawa Liverpool, Jamie Carragher dan Graeme Souness, saat menjadi pandit dalam laga Liverpool kontra United, yang disiarkan oleh Sky Sports.
Saat itu, Souness dan Carragher dinilai mempermalukan dua eks penggawa United, Roy Keane dan Garry Neville, yang ikut menjadi pandit dalam laga tersebut. ''Cara mereka melakukan selebrasi, cara mereka menempatkan dua orang lainnya (Keane dan Neville) sebagai tokoh antagonis. Kemudian, tim mereka menelan kekalahan pada akhir pekan lalu. Mereka seharusnya malu dengan perilaku tersebut,'' ujar Ferdinand.